REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belasan nasabah PT Asuransi Jiwasraya mendatangi Kementerian BUMN, Jakarta, pada Selasa (17/12). Salah satu nasabah Jiwasraya, Haresh Nandwani, menyampaikan ingin menanyakan kepada Kementerian BUMN mengenai penyelesaian pembayaran polis.
"Kita mau menanyakan mengenai Jiwasraya, bagaimana kelanjutan dan penyelesainnya," ujar Haresh di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12).
Haresh mengatakan nasabah ingin adanya kepastian terhadap pembayaran polis. Apalagi Jiwasraya menjanjikan akan membayarkan pada kuartal pertama yang kemudian ditunda hingga kuartal kedua 2018. Namun hingga saat ini tak kunjung terealisasi.
"Ini kan milik pemerintah, BUMN, kita dulu investasi karena kita percaya BUMN. Kalau negara tidak bisa bayar, kita percaya siapa lagi," ucap Haresh.
Haresh menyampaikan pembayaran polis mulai tersendat sejak 6 Oktober 2018 dan sampai hari ini belum ada pembayaran. "Dia (Jiwasraya) hanya mengatakan kita lagi ada kesulitan, akan dibayarkan begitu ada dana," kata Haresh.
Haresh mengaku setengah putus asa. Ia berharap ada komitmen dari Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan persoalan ini.
Haresh dan belasan nasabah Jiwasraya mengaku akan bertemu dengan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada siang ini. Setelah dari Kementerian BUMN, para nasabah Jiwasraya akan mendatangi Kantor OJK.
"Kita mau tanya OJK, selama ini bagaimana pengawasannya, kalau perusahaan bobrok bisa dikasi izin menjual," ucap Haresh.