Senin 16 Dec 2019 16:38 WIB

Ekspor Jatim Meningkat pada November 2019

Kinerja ekspor sektor migas tercatat meningkat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana Terminal Petikemas Surabaya, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/9).    (Antara/Zabur Karuru)
Suasana Terminal Petikemas Surabaya, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/9). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat, nilai ekspor Jatim pada November 2019 mencapai 1,69 miliar dolar AS, atau naik sebesar 0,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Di mana, ekspor Jatim pada Oktober 2019 hanya 1,68 miliar dolar AS. Pun dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor Jatim naik sebesar 4,87 persen.

"Kenaikan nilai ekspor dibanding bulan lalu disebabkan oleh kinerja ekspor sektor migas yang meningkat, walaupun sektor nonmigas mengalami penurunan," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo, di kantornya, Jalan Kendangsari, Surabaya, Senin (16/12).

Satriyo menjelaskan, jika dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor komoditas nonmigas Jatim pada November 2019 turun 1,40 persen. Yaitu dari 1,60 miliar dolar AS, menjadi 1,58 miliar dolar AS. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 93,17 persen dari total ekspor Jatim pada November 2019.

Hal sebaliknya, lanjut Satriyo, terjadi pada komoditas migas yang naik 49,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 77,34 juta dolar AS menjadi 115,50 juta dolar AS. Meski demikian, komoditas migas hanya menyumbang 6,83 persen pada total ekspor Jatim pada November 2019.

Sementara itu, Satriyo menjelaskan, impor Jatim pada November 2019 juga mengalami kenaikan hingga 8,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,98 miliar dolar AS menjadi 2,16 miliar dolar AS. Angka ini mengalami penurunan 6,77 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

"Kondisi yang meningkat ini ditunjukkan oleh kinerja impor migas maupun nonmigas yang sama-sama mengalami kenaikan," ujar Satriyo.

Impor migas Jatim pada November 2019 mengalami kenaikan 19,48 persen. Yaitu dari 346,53 juta dolar AS menjadi 414,05 juta dolar AS. Impor migas menyumbang 19,21 persen dari total impor Jatim pada November 2019.

Pun impor nonmigas Jatim pada November 2019 mengalami kenaikan 6,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,63 miliar dolar AS, menjadi 1,74 miliar dolar AS. Impor nonmigas ini menyumbang 80,79 persen dari total impor Jatim pada November 2019.

Berdasarkan data tersebut, neraca perdagangan Jatim selama November 2019 mengalami defisit sebesar 463,26 juta dolar AS. Defisit disebabkan karena adanya selisih perdagangan yang negatif pada sektor nonmigas maupun sektor migas.

Sehingga secara agregat, neraca perdagangan menjadi minus. "Sektor nonmigas mengalami defisit 164,71 juta dolar dan sektor migas mengalami defisit sebesar 298,54 juta dolar AS," kata Satriyo.

Secara kumulatif, selama Januari-November 2019, neraca perdagangan Jatim masih mengalami defisit  2,73 miliar dolar AS. Hal ini disumbangkan oleh defisit sektor migas sebesar 3,10 miliar dolar AS. Walaupun, sektor nonmigas kinerjanya positif dengan surplus sebesar 373,52 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement