Sabtu 14 Dec 2019 13:53 WIB

Bank Mandiri Salurkan Kredit Sektor Pertanian Capai Rp 86 T

Bank Mandiri mendorong sektor ekonomi pertanian melalui penyaluran KUR sejak 2008.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Bank Mandiri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian terkait fasilitas pembiayaan pertanian. Adapun kerja sama ini sebagai bentuk dukungan pada pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan petani.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan perseroan telah mendorong sektor ekonomi pertanian melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak 2008. Tercatat realisasi akumulasi penyaluran KUR mencapai Rp 86 triliun hingga Oktober 2019.

“Pada tahun ini alokasi ke sektor pertanian mencapai 17,6 persen atau setara dengan Rp 3,5 triliun,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/12).

Tak hanya itu, Bank Mandiri juga menyalurkan kredit investasi dan kredit modal kerja untuk koperasi maupun mitra binaan dalam sektor pertanian dengan realisasi kredit investasi dan kredit modal kerja Rp 8,9 triliun pada sepuluh bulan pertama 2019.

“Harapan kami, implementasi sinergi ini akan dapat berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Di sisi lain, dukungan ini juga merefleksikan komitmen kuat kami dalam pembangunan sektor pertanian, serta ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Dalam MoU tersebut, sinergi yang dilakukan akan melingkupi pemberdayaan kelembagaan petani melalui penguatan permodalan dan pendampingan, pertukaran data mitra dan/atau binaan yang ingin mengajukan permohonan kredit UMKM, penyaluran fasilitas kredit dan produk serta jasa bank lainnya kepada mitra dan/atau binaan, bentuk kerja sama dan layanan perbankan lainnya.

“Implementasi sinergi ini diharapkan dapat berdampak langsung dalam peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Kami juga terlibat dalam program Kartu Tani, dimana 1 juta kartu tani telah terdistribusikan hingga November ini, serta pada program Mewirausahakan Petani sejak awal 2018,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement