Senin 09 Dec 2019 17:57 WIB

Pemerintah Yakin Program B30 Bisa Tekan Impor Minyak

Hingga Desember, pemerintah menekan impor minyak 3,5 kiloliter.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas mengisi bahan bakar B30 ke kendaraan saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6). Uji jalan kendaraan berbahan bakar campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar atau B30 dengan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer tersebut bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar itu tidak akan meyebabkan performa dan akselerasi kendaraan turun.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Petugas mengisi bahan bakar B30 ke kendaraan saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6). Uji jalan kendaraan berbahan bakar campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar atau B30 dengan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer tersebut bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar itu tidak akan meyebabkan performa dan akselerasi kendaraan turun.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan dengan program B30, pemerintah bisa menekan impor minyak. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menjelaskan hingga Desember pemerintah bisa menekan impor sebanyak 3,5 juta kiloliter.

"Kami bisa pastikan bahwa program ini bisa menekan impor minyak. Tahun ini saja sudah bisa menekan 3,5 juta kiloliter. Penghematannya mencapai 21,4 miliar dolar AS," ujar Musdhalifah di Kominfo, Senin (9/12).

Baca Juga

Ia juga menjelaskan penghematan yang dilakukan pemerintah saat ini juga dicontoh oleh negara lain. Ia menjabarkan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia juga sedang melakukan pengembangan biodiesel ini.

"Sebenarnya kami sudah generate pemanfaatan biodiesel di seluruh dunia. Ada beberapa negara produsen sawit yang mulai mencontoh apa yang bisa dilakukan Indonesia dan beberapa negara meminta advice," ujar Musdhalifa.

Menurutnya, keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan dan memanfaatkan biodiesel karena adanya kerja sama di semua sektor. Kerja sama dilakukan di lintas sektor kementerian, tidak hanya Kementerian ESDM maupun Kementerian Pertanian, tetapi juga kerja sama dengan sektor otomotif, produsen bahan bakar minyak (BBM), hingga badan usaha bahan bakar nabati (BBN).

"Jadi, kami berkolaborasi seperti itu. Sampai sekarang tidak banyak permasalahan berarti," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement