Senin 09 Dec 2019 16:48 WIB

PP 80 Terbit, Mendag Dorong Ekspor Lewat E-Commerce

Penetrasi internet di Indonesia yang besar bisa mendorong ekspor melalui e-commerce.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Perdagangan Online
Foto: Pixabay
Ilustrasi Perdagangan Online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong pelaku usaha terutama Usaha Kecil Menengah (UKM) melakukan ekspor lewat online atau e-commerce. Hal itu menjadi salah satu tujuan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). 

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, potensi ekonomi digital di Tanah Air sangat besar. Pasalnya pada 2018, penetrasi internet di Indonesia mencapai 64,8 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 171,17 juta jiwa. 

Baca Juga

Kemudian Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce di Tanah Air pada 2019 mencapai 21 miliar dolar AS. "Diperkirakan pada 2025 menembus 82 miliar dolar AS," kata Agus usai menghadiri Forum E-commerce Indonesia 2019 di Jakarta, Senin, (9/12).

Bila potensi di atas dikelola secara baik, maka dapat mendukung perekonomian nasional. Termasuk, meningkatkan ekspor. 

"Lewat e-commerce kami yakin peningkatan ekspor 2020 terwujud," tegasnya. 

Hanya saja, ia mengaku belum menentukan berapa target ekspor yang ingin dicapai melalui e-commerce. Ia mengatakan saat ini masih menunggu hasil pelaksanaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang rencananya digelar pada 11 sampai 12 Desember mendatang. 

"Pada Harbolnas tahun lalu pendapatannya menembus Rp 6,8 triliun, tahun ini akan lebih. Jadi kita lihat dulu dari situ untuk barometer kita dalam membuat target (ekspor) lewat e-commerce tahun depan," jelas Agus. 

Kemendag, kata dia, terus mendukung pemberdayaan e-commerce. Beberapa program pun dipersiapkan, meliputi pelatihan digital branding, marketing, ekspor, serta lainnya. 

Pemerintah, lanjutnya, turut mendukung pelaksanaan Harbolnas. Ia menuturkan, Harbolnas merupakan ajang memperkenalkan produk dalam negeri di ranah online. 

"Produk Indonesia tidak kalah dengan produk asing. Jadi saya apresiasi karena Harbolnas tanggal 11-nya khusus berikan promo besar-besaran untuk produk lokal, bahkan pertama kali melibatkan startup yang menyediakan hasil alam seperti TaniHub, Sayurbox, dan Brambang.com," tutur Agus. 

Kementerian, lanjutnya, mendorong e-commerce agar promosi produk lokal UKM tidak hanya saat Harbolnas. Melainkan rutin setiap bulan, supaya berbagai produk itu lebih dikenal sekaligus bisa menjangkau global secara efisien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement