REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepastian transisi hak kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina bisa segera dilakukan. Ia bahkan meminta agar alih kelola bisa dilakukan dalam kurun waktu dua tahun ini.
"Kita bicara alih kelola jadi dua tahun. Ini supaya cepat, jadi segera diputuskan. Kalau iya, iya. Kalau ndak ya ndak. Jangan kayak gitu aja," ujar Luhut di Kantornya, Senin (2/12).
Luhut menjelaskan jika alih kelola Blok Rokan bisa dilakukan dengan segera, maka akan ada opsi untuk Pertamina masuk dalam waktu dekat. Namun opsi ini masih dalam tahap pembahasan.
"Kita bicara cepat saja, siapa yang siap investasi. Saya mau kalau bisa sih Pertamina biar cepat," ujar Luhut.
Soal transisi ini, Luhut juga meminta cepat agar proses peningkatan produksi bisa segera dilakukan. Luhut menjelaskan ada teknologi Enhanced Oil Recovery (EPR) yang bisa segera dilakukan oleh kontraktor di Blok Rokan. Untuk urusan ini, Luhut pun meminta agar proses transisi dari Chevron ke Pertamina bisa segera berjalan agar lebih pasti siapa yang akan investasi untuk EOR di blok terbesar kedua di Indonesia tersebut.
"Biar mereka bicarakan, kita mau cepat supaya yang EOR siapa yang investasi apa Chevron atau Pertamina. Saya mau Pertamina aja biar cepat," ujar Luhut.