REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Waktu 42 tahun bukanlah waktu yang pendek bagi keluarga Simin (56), warga Desa/ Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk bisa menikmati listrik, di rumahnya yang cukup sederhana. Sejak jaringan listrik PLN masuk dan menerangi lingkungan desanya l, sekitar tahun 1977 silam, Simin muda pun punya harapan besar, suatu saat listrik tersebut juga bakal menerangi rumahnya.
Namun karena kondisi dan kemampuan ekonomi yang pas-pasan, keinginannya tersebut harus menjadi angan-angan. Selama itu pula, Simin dan keluarganya belum bisa menikmati sambungan listrik ke rumahnya.
Setelah sekian lama berharap, mimpinya pun terwujud. Ia menjadi salah satu dari 108 keluarga kurang mampu penerima manfaat program 'One Man One Hope' PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY, di wilayah Kabupaten Grobogan.
“PLN telah memasang sambungan listrik gratis ke rumah saya, melalui program tersebut,” ungkapnya, di sela penyerahan secara simbolis program listrik gratis, di yang dipusatkan di Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, akhir pekan kemarin. Kini, kata Simin, sambungan listrik telah menerangi rumahnya.
“Setelah 42 tahun menanti, akhirnya saya bisa punya sambungan listrik sendiri. Semoga PLN tambah maju dan sukses,” ungkapnya.
Keluarga Simin merupakan satu dari 108 keluarga penerima manfaat sambungan listrik gratis program One man One Hope’ di wilayah kerja PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Demak tersebut. Di wilayah Kabupaten Grobogan, program yang digagas oleh PLN dalam wujud kegiatan sosial berupa donasi sukarela dari pegawai PLN untuk membantu pasang baru listrik bagi rumah tangga kurang mampu ini ditargetkan bisa mengentaskan 191 keluarga kurang mampu dari ‘kegelapan’.
“Jadi satu orang pegawai PLN punya kewajiban membantu minimal satu warga kurang mampu agar bisa mendapatkan sambungan listrik secara gratis,” ungkap Senior Manager Niaga PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Eko Suharno.
Program ‘One Man One Hope’ ini, lanjutnya, juga digulirkan oleh PLN UID Jawa Tengah dan DIY dalam rangka ‘mendongkrak’ angka rasio elektifikasi, untuk wilayah Kabupaten Grobogan. Karena dengan telah tersambungnya listrik di rumah 108 keluarga kurang mampu di 22 Kecamatan yang ada di daerah tersebut, terbukti telah mampu mendorong peningkatan rasio elektrifikasi.
Pada awal bulan Agustus 2019, angka rasio elektrifikasi di Kabupaten Grobogan adalah 95.42 persen. “Sedangkan pada awal bulan Oktobr 2019 lalu rasio elektrifikasi di daerah ini sudah naik menjadi 95.88 persen,” jelasnya.