Jumat 29 Nov 2019 02:10 WIB

Misumi Bidik Pasar E-Commerce Indonesia

Pertumbuhan industri manufaktur Indonesia dinilai menjanjikan.

Industri manufaktur
Foto: Prayogi/Republika
Industri manufaktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen dan distributor produk manufaktur, PT Misumi Indonesia, mengincar besarnya potensi pasar e-commerce Indonesia. Untuk meningkatkan penjualannya, Misumi meluncurkan unit bisnis bernama VONA (Variation & One-stop by New Alliance). 

Presiden Direktur Misumi Koji Yamada mengatakan, Misumi-VONA merupakan  platform yang mengakomodasi hubungan global antara kebutuhan pelanggan terhadap layanan pengadaan yang efisien dan terpadu untuk berbagai produk dan merek. Platform ini juga menawarkan produk-produk selain merek Misumi. 

Menurut Yamada, pertumbuhan bisnis manufaktur di Indonesia cukup menjanjikan. Indonesia pun diyakininya menjadi pasar yang sangat potensial di masa depan. 

"Untuk itulah setelah empat tahun beroperasi, kami meluncurkan VONA. Kami ingin menjangkau lebih banyak pelanggan e-commerce," kata Koji Yamada dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11).

Dengan adanya VONA, kata dia, proses pembelian tak lagi dilakukan secara tradisional melalui surel atau faks. Penggunaan platform niaga daring dapat memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk memilih barang dan memproses pesanan sesuai keinginan.

"Potensi pasar Indonesia sangat besar dan pengenalan unit bisnis VONA baru ini dapat mencakup lebih banyak pasar di industri manufaktur.” kata Yamada. 

Pasar e-commerce Indonesia diproyeksikan tumbuh hingga Rp 955 triliun pada 2022. Konsep e-commerce yang banyak dikenal dan diterapkan pebisnis Indonesia adalah model B2C (business-to-consumer) ataupun C2C (consumer-to-consumer)

Selain B2C dan C2C, ada juga sektor B2B (business-to-business) yang juga memiliki potensi besar. Konsep B2B inilah yang dipakai Misumi melalui VONA. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement