Rabu 27 Nov 2019 18:24 WIB

Formasi Baru, BTN Siapkan Inovasi Strategi Bisnis Digital

Perampingan formasi direksi BTN diharapkan membuat perusahaan lebih dinamis.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama BTN Pahala Mansury dan Komisaris Utama BTN Chandra Hamzah di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/11).
Foto: dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama BTN Pahala Mansury dan Komisaris Utama BTN Chandra Hamzah di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melakukan perombakan dalam jajaran direksi dan komisaris. Hal ini menyusul hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar di Gedung Menara BTN, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).

Dalam rapat, pemegang saham menyetujui perombakan susunan pengurus perseroan. Dalam struktur organisasi yang baru, kursi direktur utama (dirut) Bank BTN ditempati Pahala Mansury yang sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan PT Pertamina (Persero). Sementara posisi komisaris utama (komut) dijabat oleh mantan petinggi KPK, Chandra Hamzah.

Baca Juga

Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu menyampaikan formasi baru di jajaran direksi BTN mengingat adanya sejumlah pergantian direksi. Nixon mengatakan tiga direksi yang diberhentikan adalah Direktur Commercial Banking Oni Febriarto Rahardjo, Direktur Distribution & Network Dasuki Amsir, dan  Mahelan.

"Jumlah direksi total delapan sekarang, keliatannya ada perampingan dari sebelumnya sembilan direksi supaya lebih dinamis," ujar Nixon.

Tak hanya perombakan direksi, Nixon menyampaikan terjadinya perubahan nomenklatur pada direksi yang disesuaikan dengan tantangan bisnis ke depan. Nixon mengambil contoh direksi baru yakni Direktur Consumer dan Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar yang diharapkan bisa memacu perkembangan KPR lebih cepat.

"Ada yang juga yang sangat baru yakni Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analytics yang dijabat Setiyo Wibowo," kata Nixon. 

Kata Nixon, Setiyo memiliki tugas tak mudah lantaran harus membawa BTN ke ranah digitalisasi dalam menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul mengatakan jajaran baru manajemen Bank BTN tersebut diyakini akan solid memimpin perseroan.

"Kami meyakini Bank BTN di bawah manajemen baru akan semakin sukses menjalankan perannya baik sebagai sebuah entitas bisnis maupun sebagai agen pemerintah dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah," ujar Chaerul.

Chaerul meyakini manajemen baru BTN akan solid menjalankan bisnis perseroan dan mendukung program perumahan rakyat milik Presiden Joko Widodo. Chaerul menilai manajemen baru BTN siap menahkodai perseroan menghadapi berbagai peluang dan tantangan pada 2020.

Chaerul menyampaikan hingga kuartal III 2019, Bank BTN mencatatkan penyaluran kredit perseroan yang naik sebesar 16,75 persen yoy dari Rp 220,07 triliun pada September 2018 menjadi Rp 256,93 triliun di periode yang sama tahun ini.  Di sisi lain, pada kuartal III 2019, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18,1 persen yoy. DPK BBTN tercatat naik dari Rp 195,05 triliun pada September 2018 menjadi Rp 230,35 triliun pada bulan yang sama tahun ini.

"Dengan capaian penyaluran kredit dan penghimpunan DPK tersebut, Bank BTN mencatatkan kenaikan aset sebesar 16,12 persen yoy dari Rp 272,3 triliun pada kuartal III 2018 menjadi Rp 316,21 triliun," kata Chaerul menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement