REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin berharap Pertamina bisa membuat roadmap yang mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di tubuh Pertamina. Hal ini sebagai bentuk diversifikasi bisnis.
Budi menjelaskan pengembangan EBT bukan sekadar merealisasikan proyek biodiesel saja, tetapi juga banyak sektor lain yang bisa dikembangkan, salah satunya adalah biomassa. Ia mencontohkan energi biomassa umumnya berasal dari limbah dan tumbuhan.
"Lebih masuk akal, sumber lokal ada. Tidak susah juga. Jadi EBT tidak harus solar. Mungkin lebih efisien adalah produksi menggunakan biomassa," ujar Budi di Pertamina Energy Forum, Rabu (27/11).
Apalagi menurut Budi, Indonesia memiliki banyak hutan tropis yang berisikan berbagai macam tumbuhan yang bisa dijadikan sumber energi biomassa. Dengan begitu, tak sulit bagi Pertamina mendapatkan sumber energi tersebut.
Selain bisa mengembangkan EBT, Budi mengingatkan agar Pertamina bisa memastikan harga jual produksi tetap bisa dijangkau oleh masyarakat. Apalagi saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa mengakses energi.
"Jadi sebelum loncat lebih jauh, hal-hal terkait ketersediaan dan keterjangkauan harus dilihat juga," tambah Budi.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh perusahaan. Beberapa di antaranya, seperti ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri dan membuka akses energi kepada masyarakat.
Selain itu, dua pekerjaan rumah lainnya, yakni pemenuhan target bauran energi sebesar 23 persen dari energi terbarukan dan memastikan harga BBM terjangkau di seluruh wilayah Indonesia.