Selasa 26 Nov 2019 23:38 WIB

Gas Alam Jadi Opsi Alternatif Energi Industri Tahu Sidoarjo

Energi CNG dan gas PGN menjadi solusi agar pelaku meninggalkan bahan bakar plastik.

Petugas dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya mengukur kualitas udara menggunakan Air Sampler Impinger di industri tahu yang menggunakan sampah plastik di desa Tropodo, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/11/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya mengukur kualitas udara menggunakan Air Sampler Impinger di industri tahu yang menggunakan sampah plastik di desa Tropodo, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan empat opsi konversi bahan bakar industri tahu di Tropodo, Sidoarjo. Hal ini agar mereka tak lagi menggunakan bahan bakar plastik.

"Opsi konversi akan menggantikan bahan bakar yang selama ini digunakan para pelaku industri tahu di sana," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu (26/11).

Baca Juga

Sejumlah opsi yang disiapkan oleh Pemprov Jawa Timur, yaitu wood pallet, lalu memakai pipa gas PGN, menggunakan Compressed Natural Gas (CNG), serta memanfaatkan penggunaan LPG.

Opsi pertama, kata dia, konversinya adalah wood pallet yang menurutnya paling memungkinkan dan paling terjangkau menurut hitungan Bupati Sidoarjo. Opsi kedua pipa city gas yang merupakan produk PGN.

"Opsi ini juga sudah dikomunikasikan sebagai salah satu pilihan konversi bahan bakar bagi industri tahu," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Kemudian, opsi menggunakan CNG yang dihitung mana yang lebih murah dan paling terjangkau untuk digunakan para pelaku industri tahu di Tropodo agar mampu meninggalkan bahan bakar plastik.

"Untuk opsi LPG, saya sudah komunikasikan dengan GM Pertamina. Kami ingin mendapatkan potongan harga spesial untuk pelaku IKM tahu di Tropodo. Sekarang sedang dihitung untuk diskon yang memungkinkan diberikan," katanya.

Ke depan, lanjut dia, pemerintah akan melakukan pembimbingan dan mendampingi para pelaku IKM tahu agar tetap bisa bertahan menjalankan usaha sebagai penyambung hidup.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement