REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG — Tumpahan minyak mentah milik PT Pertamina Hulu Energi - Offshore North West Java (PHE - ONWJ) yang tumpah ke Laut Karawang beberapa waktu lalu telah selesai dibersihkan. Meski sempat kembali tumpah beberapa hari lalu, PT PHE ONWJ memastikan pembersihan sudah dilakukan.
VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya mengatakan saat ini PT PHE ONWJ sedang mengkaji kemungkinan membuat sumur pengeboran yang baru di sekitar lokasi sumur saat ini. Sebab, masih banyak potensi minyak di Laut Karawang yang masih bisa dimanfaatkan.
“Karena cadangan minyak dan gasnya masih besar. Tapi saat ini masih dalam kajian titiknya juga berapa banyak sumur yang akan dibuat,” ujarnya.
Ia menyebutkan cadangan gas dan minyak di Laut Karawang masih besar guna mencukupi kebutuhan bahan bakar. Meski tidak mengetahui jumlah pasti cadangannya, namun dikatakannya dalam satu hari minyak yang diambil bisa mencapai 5000 barel dan 25 MMBTU untuk gas.
PHE ONWJ juga akan mengantisipasi kembali terjadinya kebocoran sumur yang berakibat tumpahnya minyak ke perairan. Kejadian beberapa waktu lalu menjadi evaluasi agar tidak terulang kembali. Di antaranya pertimbangan menjaga jarak dengan sumur terdahulu.
“Dalam setiap project kita selalu menyiapkan kajian risiko dan mitigasinya dalam segala aspek termasuk terkait dengan aspek lingkungan,” tuturnya.
Sebelumnya pada 14 November lalu tumpahan minyak kembali mencemari Laut Karawang. Tumpahan minuak ini berasal sisa hasil pembersihan yang kembali tumpah ke laut karena faktor cuaca. Personel langsung turun ke lapangan untuk proses pembersihan di pesisir, dan jumlahnya akan ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Selain menurunkan personil untuk pembersihan pesisir, di laut PHE ONWJ juga menurunkan tim offshore combat dibantu Tim SAR dari Taifib 1 Marinir untuk mensupport dan memperbaiki konfigurasi oil boom yang formasinya berubah karena kondisi angin kencang dan ombak yang tinggi.
“Pembersihan sudah selesai karena sumur YYA-1 sudah disemen beberapa hari kemarin,” kata Ifki Sukarya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (26/11).
Ifki mengatakan meski sudah dibersihkan pihaknya masih memantau kondisi di lapangan. Dikhawatirkan masih ada bagian yang luput dari pembersihan sisa minyak yang tumpah. ”Tapi tim masih ada di lapangan untuk tetap monitor,” ujarnya.
Ia mengatakan Pertamina sedang menutup sumur-sumur pengeboran. Mulai dari sumur YYA-1 yang masih dalam proses termasuk juga sumur YYA-2 dan sumur YYA-3. Sumur-sumur ini ditutup total dengan disemen dan rencananya tidak digunakan kembali. Proses penutupan sumur ini sudah dilakukan semenjak aliran fluida yang keluar berhenti pada 21 September lalu.