Senin 25 Nov 2019 13:41 WIB

2020, Industri Telekomunikasi Masuk Periode Customer Centric

Pelaku industri telekomunikasi harus mampu membangun mesin pertumbuhan baru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Vice Presindent (VP) Consumer Sales Area Jabotabek Jabar Telkomsel, Tuty Rahma Afriza, foto bersama dalam Media Gathering Telkomsel Area 2 Jabotabek Jabar di The Highland Park Resort Bogor, akhir pekan.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Vice Presindent (VP) Consumer Sales Area Jabotabek Jabar Telkomsel, Tuty Rahma Afriza, foto bersama dalam Media Gathering Telkomsel Area 2 Jabotabek Jabar di The Highland Park Resort Bogor, akhir pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pada 2020, industri telekomunikasi Indonesia akan memasuki periode customer centric minded, menggeser network centric yang dominan selama ini. Dalam customer centric, konsumen bukan hanya menuntut kualitas jaringan yang prima, tapi juga kemampuan pelaku industri dalam menyediakan beragam kebutuhan digital mereka.

Menurut Vice Presindent (VP) Consumer Sales Area Jabotabek Jabar Telkomsel, Tuty Rahma Afriza, pada periode baru tersebut, pelaku industri harus fokus memenuhi keinginan dan kebutuhan digital konsumen. "Pelaku industri telekomunikasi harus mampu membangun mesin pertumbuhan baru, seiring dengan kian merosotnya pengguna layanan konvensional SMS dan voice," ujar Tuty di acara Media Gathering Telkomsel Area 2 Jabotabek Jabar di The Highland Park Resort Bogor, akhir pekan ini. 

Tuty mengatakan, kebutuhan dan keinginan digital konsumen, terlihat dari penggunaan layanan data pelanggan yang disebut Tuty semakin "shopisticated". Sejak beberapa tahun terakhir penggunaan layanan data oleh pelanggan semakin beragam. "Pelanggan bukan lagi hanya menggunakan layanan data untuk pesan instan," katanya.

Berdasarkan data Telkomsel, kata dia, setiap bulannya 96 persen pengguna internet melalui telepon seluler mengakses layanan pesan instan dan data. Selain itu, sebanyak 95 persen mengakses video, 83 persen games, 61 persen mobile banking, dan 89 persen layanan peta mobile, seperti Google Map.

Data Telkkmsel menunjukan, 96 persen pengguna internet sudah menggunakan mobile banking. Sebanyak 95 persen menggunanakan pembayaran elektronik dan 83 persen berbelanja secara online.

Tuty menilai, semakin masifnya penggunaan layanan digital oleh pelanggan telekomunikasi, tidak terlepas dari kian menanjaknya jumlah pengguna intenet di Indonesia. Pada periode Januari 2018-Januari 2019 jumlah pengguna internet Indonesia tumbuh 13 persen atau sebanyak 17 juta pengguna.

Sementara jumlah pengguna media sosial, kata dia, tumbuh 15 persen atau sebanyak 20 juta pengguna dan pengguna media sosial secara mobile tumbuh 8,3 persen atau sekitar 10 juta pengguna.

"Secara umum pergeseran konsumen ke arah digital sudah semakin masif. Kebutuhan mereka akan layanan dan aplikasi digital juga semakin beragam," kata Tuty.

Oleh karena itu, kata dia,Telkomsel menargetkan untuk menjadi digital company yang mampu memenuhi semua kebutuhan digital pelanggan, baik gaya hidup digital, solusi bisnia digital, maupun channel digital. Untuk gaya hiduo digital, menurut dia, Telkomsel baru saja meluncurkan HBO Go, melengkapi layanan gaya hidup digital lain yang sudah lebih dulu hadir, seperti 'Langit Musik' dan 'Dunia Games'. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement