Jumat 22 Nov 2019 18:07 WIB

Komisaris Utama Pertamina, Ahok Punya PR Kurangi Impor Migas

Erick menugaskan Ahok untuk bisa menekan angka impor migas.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Basuki Tjahja Purnama resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina. Ia punya PR mengurangi impor migas.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Basuki Tjahja Purnama resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina. Ia punya PR mengurangi impor migas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, resmi ditunjuk sebagai Komisirasi Utama PT Pertamina (persero). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, figur Ahok diperlukan untuk melakukan perbaikan tata kelola di tubuh Pertamina. Selain itu, Erick juga menugaskan Ahok untuk bisa menekan angka impor migas yang selama ini masih dilakukan Pertamina. 

Ahok, ujar Erick, juga punya tugas besar untuk mempercepat pembangunan kilang-kilang pengolahan migas oleh Pertamina. Pengolahan yang bisa dilakukan sendiri di dalam negeri diharapkan mampu menekan angka impor migas.

Baca Juga

"Saya perlu teamwork yang besar tidak bisa Dirut saja. Itulah kenapa kita ingin orang yang pendobrak, bukan pendobrak marah-marah. Saya rasa Pak Basuki berbeda," jelas Erick di Istana Negara, Jumat (22/11).

Erick menambahkan, Ahok juga diharapkan mampu memantau target-target perusahaan yang manajemennya dikerjakan oleh direksi. Penunjukkan Ahok dibarengi dengan penunjukkan Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan (Dirkeu) Pertamina. Emma sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel.

Erick menambahkan, penunjukkan Ahok sebagai Komut dan Emma sebagai Dirkeu Pertamina efektif berlaku per Jumat (22/11) atau Senin (25/11) depan. Sebagai korporasi non-Tbk (terbuka), Erick menyampaikan perubahan jajaran direksi dan dewan komisaris Pertamina bisa dilakukan secepatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement