REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat BUMN dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menilai kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir menghadirkan posisi inspektur jenderal (irjen) dalam struktur Kementerian BUMN sebagai langkah yang positif. Abra menilai Kementerian BUMN memang seharusnya memiliki irjen dalam struktur organisasi.

Peran irjen, menurut Abra, cukup penting dalam melakukan pengawasan internal.

"Saya sangat mendukung, mestinya memang harus ada inspektorat internal di Kementerian BUMN," ujar Abra saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (19/11).

Abra belum mengetahui sejauh mana kewenangan Irjen di Kementerian BUMN, apakah sebatas pengawasan di internal Kementerian BUMN atau juga mencakup perusahaan BUMN. Apabila mendapat mendapat melakukan pengawasan hingga ke perusahaan BUMN, kata Abra, hal ini merupakan langkah yang tepat dalam mendorong kinerja BUMN.

"Ini positif dan bagian dari terobosan menteri BUMN yang baru untuk perbaiki tata kelola perusahaan yang baik di BUMN," ucap Abra.

Keberadaan Irjen merupakan salah satu terobosan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir, setelah melakukan penyegaran dengan memberhentikan sekretaris Kementerian (sesmen) BUMN dan enam deputi BUMN. Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Selasa (19/11).

Arya menyampaikan posisi Irjen belum pernah ada di Kementerian BUMN sebelum zaman Erick Thohir. "Ada yang selama ini yang dia belum pernah diisi, di menteri sebelumnya belum pernah diisi. Itu akan diisi," ujar Arya.

Arya menyampaikan irjen Kementerian BUMN akan bertugas melakukan pengawasan, baik di internal Kementerian BUMN maupun dalam perusahaan BUMN yang ada. Arya mengatakan, kehadiran Irjen merupakan bentuk upaya Erick mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Arya menyampaikan, pengumuman pengangkatan Irjen, sesmen, dan Deputi Kementerian BUMN akan dilakukan bersamaan dalam waktu dua pekan ke depan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika