Selasa 19 Nov 2019 13:03 WIB

Maskapai Wajib Cek Kesehatan Awak Kabin Sebelum Terbang

Pemeriksaan kesehatan awak kabin agar keselamatan penerbangan terjaga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Hafil
Awak kabin Batik Air (ilustrasi).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Awak kabin Batik Air (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengingatkan kepada seluruh operator penerbangan untuk melakukan pengecekan kesehatan sebelum terbang. Hal tersebut dilakukan penting agar keselamatan pernerbangan tetap terjaga.

Diketahui, sebelumnya telah terjadinya Emergency Landing pada penerbangan pesawat Batik Air ID – 6548 rute Bandara Udara Soekarno-Hatta - Bandar Udara El Tari Kupang, Ahad, (17/11). 

Baca Juga

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti mengatakan dalam keterangan tertulis, memerintahkan agar secara rutin melakukan pengecekan kesehatan bagi operator penerbangan. Termasuk diantaranya pilot, kru kabin dan teknisi sesuai dengan CASR 121.535 agar keselamatan penerbangan tetap terjaga.

“Sebelum melakukan penerbangan, operator penerbangan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan pilot, kru kabin dan teknisi yang bertugas. Ini sangat penting, agar keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam penerbangan terjamin,” ucap Polana.

Dirinya juga mengapresiasi kepada kepada seluruh kru pesawat yang sigap melakukan tindakan darurat saat sedang penerbangan. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu sehingga pesawat dapat mendarat darurat dengan selamat.

Sebelumnya, pesawat Batik Air dengan jenis Airbus A320-200 CEO registrasi PK-LUF membawa tujuh kru dan 148 penumpang mendarat darurat di Kupang. Pesawat lepas landas pada pukul 09.12 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan mendarat di El Tari pukul 12.46 WITA.

Diketahui, pilot Batik Air yang menerbangkan pesawat bernomor ID-6548 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (KOE) mengaku mendadak pusing sebelum mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang pada Ahad, (17/11).

Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat. Hal tersebut menyebabkan konsentrasi pilot terpecah dan lemas, pilot akhirnya mendapatkan pertolongan pertama. Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat.

Sementara, Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, menyatakan kru dinyatakan laik terbang sebelum menerbangkan pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF itu.

“Sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight),” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement