Senin 18 Nov 2019 18:26 WIB

KAI Kaji Penjualan Tiket Sistem Dynamic Pricing

Dynamic pricing memungkinkan harga tiket bervariasi bergantung kondisi tertentu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Warga mengamati jadwal kereta api pada layar elektronik di Stasiun KA Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/11). PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) masih mengkaji sistem dynamic pricing untuk tiket kereta api.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga mengamati jadwal kereta api pada layar elektronik di Stasiun KA Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/11). PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) masih mengkaji sistem dynamic pricing untuk tiket kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini moda transortasi pesawat dalam penjualan tiketnya sudah menerapkan sistem dynamic pricing. Hanya saja sistem tersebut nampaknya belum akan diterapkan untuk kereta api karena PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) masih mengkajinya.

Dynamic Pricing merupakan harga produk dan jasa yang akan memiliki variasi berdasarkan penentuan harga pada kondisi tertentu. Sistem tersbut membuat harga jual tiket akan semakin tinggi menjelang waktu keberangkatan.

Baca Juga

"Dynamic pricing seperti pesawat terbang, belum kita belum ke sana. Kita lagi buat studi pasar ke sana," kata Direktur Niaga KAI Dody Budiawan di Gedung Jakarta Railway Center, Senin (18/11).

Meskipun begitu, Dody menegaskan bukan berarti harga tiket kereta api nantinya akan mahal. Jusru, kata Dody, nantinya masyarakat akan mendapatkan tiket yang lebih optimal.

"Itu akan melihat kebutuhan dengan keinginan yang ada. Apakah ini tepat tadi Pak Direktur Utama sudah ngomong apakah kita lihat pasnya gimana," jelas Dosy.

Untuk itu, Dody memastikan belum mengetahui kapan realisasi penerapan sistem penjualan tiket tersebut. Dia menegaskan studi pasar akan diselesaikan terlebih dahulu dan akan disesuaikan dengan hasilnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement