REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Edi Sukmoro mengatakan akan mengantisipasi jalur kereta api yang kondisinya rawan. Terlebih saat musim hujan bertepatan dengan masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020.
"Total di seluruh jaringan KAI ada 355 daerah rawan longsor, ambles, dan pencurian," kata Edi dalam konferensi pers di Gedung Jakarta Railways Center, Senin (18/11).
Direktur Keselamatan dan keamanan KAI John Robertho memastikan akan menyiapkan 477 petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, 908 penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan 355 petugas posko daerah rawan ekstra. John mengatakan terdapat total 1.740 petugas disiagakan untuk mengamankan perjalanan kereta api di sepanjang lintas Jawa dan Sumatra.
"Personel ini untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan kereta api," ujar John.
Untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa kereta api, John menegaskan KAI menyiapkan 11.191 personel keamanan. Personel keamanan tersebut terdiri dari 1.480 personel Polsuska, 8.761 personel security, dan bantuan eksternal dari TNI dan Polri sebanyak 950 personel.
John mengelaskan personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di dalam kereta api, stasiun, maupun secara mobile. "Ini untuk melakukan patroli di jalur kereta api dan objek penting lainnya seperti dipo lokomotif, dan kereta," jelas John.
Selain itu, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan kepolisian akan turun langsung melakukan inspeksi ke sejumlah stasiun pada 10-12 Desember 2019.
John menuturkan kegiatan tersebut akan menggunakan kereta inspeksi untuk mengecek kesiapan pelayanan hingga lintasan kereta api di jalur utara dan selatan Jawa.