Jumat 15 Nov 2019 18:07 WIB

BKF: Kondisi Fiskal Indonesia Masih Stabil

Sektor konsumsi masih berkontribusi 55 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
APBN
Foto: Republika
APBN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tantangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pelemahan ekonomi global. Meski ada tantangan tersebut, pemerintah menegaskan bahwa sampai saat ini kondisi fiskal negara masih stabil.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Hidayat Amir menjelaskan stabilitas tersebut bisa dilihat dari kondisi fiskal pada kuartal tiga tahun ini. Ia menjelaskan sektor konsumsi masih berkontribusi 55 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Artinya, kata dia, konsumsi sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi masih dominan.

Baca Juga

"Inflasinya juga rendah, dan ini membuktikan bahwa daya belinya masih ada. Ini adalah bukti bahwa jangan ragu bahwa pertumbuhan ekonomi kita bisa tumbuh lima persen," ujar Hidayat di Kominfo, Jumat (15/11).

Ia juga menjelaskan penguatan fiskal juga terwujud dari pergeseran konsumsi pemerintah pada tahun lalu yang tinggi pada kuartal III. Saat ini, sudah berkurang. Apalagi, kata Hidayat saat ini pemerintah melakukan belanja modal untuk membangun infrastruktur.

"Sisi volume masih positif untuk ekspor impor. Harga turun memang karena permintaan dunia melemah. Tapi kan itu juga terjadi di semua. Tapi kalau dilihat lebih detail lagi ekspor kita masih positif," ujar Hidayat.

Ia juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pasti akan tumbuh positif apabila konsumi masih menjadi dominan. Ia juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga akan lebih sehat kedepannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement