Jumat 15 Nov 2019 04:35 WIB

Pemerintah Harus Turun Tangan Sehatkan Jiwasraya

Saat ini empat BUMN telah tercatat sebagai pemegang saham anak usaha Jiwasraya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi Jiwasraya
Foto: Republika/Prayogi
Asuransi Jiwasraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai pemerintah harus turun tangan mengatasi persoalan utang yang melanda PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Menurutnya, sudah sepantasnya pemerintah bertanggung jawab lantaran direksi dan komisaris Jiwasraya merupakan bagian dari perwakilan pemerintah lewat penempatan.

"Sudah ada (keputusan) Kementerian BUMN harus turun tangan, pemerintah harus melakukan proses agar Jiwasraya sehat kembali karena kan beban utang sudah banyak," ujar Tauhid saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (14/11).

Baca Juga

Tauhid meminta ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah. Hal ini guna memberikan kepastian bagi para nasabah yang mengalami kerugian. Tauhid menilai ada beberapa cara yang bisa dilakukan guna menyehatkan kembali Jiwasraya.

"Pertama, pergantian direksi harus dilakukan sekarang untuk bisa menyelamatkan," ucap Tauhid.

Pergantian direksi juga harus diimbangi dengan perubahan struktur dan visi perseroan. Tauhid menilai OJK juga berkewajiban untuk membantu penanganan Jiwasraya mengingat terdapat beberapa prinsip yang dilanggar. Selain itu, skema pembiayaan baru juga mutlak diperlukan.

"Nggak mungkin pakai dana pemerintah, tapi bisa lewat BUMN, tinggal pilih BUMN mana yang bisa membantu," kata Tauhid.

Tauhid menilai sejumlah upaya menyehatkan kembali harus sejalan dengan perhatian terhadap nasabah terdampak. Tauhid berharap sokongan pembiayaan dari berbagai BUMN bisa memberikan angin segar bagi para nasabah.

"Ajak nasabah bicara, nggak boleh ditutup, pemerintah harus tanggung jawab," ucap dia.

Tauhid mengapresiasi upaya pemrintah yang sedang menanti hasil penawaran delapan calon mitra strategis yang berminat menempatkan dana segarnya di anak usaha Jiwasraya yakni PT Jiwasraya Putra.

"Itu hal yang positif, pembiayaan memang salah satunya harus ada sumber dana segar," lanjutnya.

Tauhid berharap suntikan dana segar juga dibarengi perubahan tata kelola di dalam dalam tubuh Jiwasraya. Tauhid melakukan, empat BUMN seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel, yang telah tercatat sebagai pemegang saham Jiwasraya Putra, juga memiliki tugas berat dalam mendukung upaya penyehatan kembali Jiwasraya.

Keempat BUMN tersebut, kata Tauhid, juga bisa menuntun strategi bisnis Jiwasraya ke depan, mulai rencana holding asuransi hingga penerbitan produk reasuransi. Tauhid berpandangan dalam holding diharapkan terdapat BUMN dengan kondisi keuangan yang sehat menjadi pemegang saham mayoritas.

"Holding harusnya membawa perubahan di internal, kalau tidak ada perubahan dari sisi manajemen sama saja bohong," kata Tauhid menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement