REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim peningkatan produktivitas pertanian bergantung pada Pemerintah Daerah yang didukung oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Hal itu diungkapkannya dalam Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Peningkatan produktivitas pertanian yang ada, sandaran saya ada di pemerintah Provinsi, ada di Pak Bupati/Walikota dan dibantu oleh para Muspida (Forkopimda), karena yang paling tau kondisi pertanian itu adalah Bapak/Ibu,” kata Syahrul dalam siaran pers.
Kementan terus berupaya membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern. Caranya dengan melakukan mekanisasi dan riset, produksi dan produktivitas, rendah biaya, serta ekspansi pertanian.
“Bagaimana agar cost produksi menjadi rendah, kemudian mekanisasi, dan ekspansi pertanian ini cara yang bisa ditempuh dalam membangun pertanian. Saya yakin kita bisa tingkatkan produksinya, dan saya percaya dana KUR yang sudah diturunkan dari 7 menjadi 6 persen, penyalurannya akan lebih cepat dan tepat jika dibantu Kepala Daerah,” ujarnya.
Adapun program jangka pendek yang akan Kementan terkait single data, konstratani, ketersediaan pangan, pembiayaan, dan sinergitas. “Single data ini yang sedang kita dorong, sehingga data yang saya pegang sama, kemudian kita gunakan IT di bidang fasilitas itu sangat penting agar kita semua mengetahui pergerakan pertanian yang ada bisa dilihat di satelit, kapan hujan, tidak hujan, bahkan dengan resolusi yang tinggi kita bisa memperkirakan kapan ditanami, tumbuh, menanam, bibit apa yang dianalisa, dan lainnya,” terang Syahrul.