REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dikabarkan akan segera mengisi jabatan penting di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, Ahok telah memenuhi panggilan Menteri BUMN, Erick Thohir, pada Rabu (13/11).
"Ahok datang ke Kementerian BUMN dan bertemu Menteri Erick. Memang mereka bicara banyak mengenai BUMN," ujar Arya, Rabu (13/11).
Arya mengungkapkan, Menteri Erick sangat berharap Ahok bisa bergabung di salah satu perusahaan BUMN. Namun, Arya tidak mengungkapkan secara pasti BUMN mana yang akan dipimpin mantan orang nomor satu DKI Jakarta ini.
"Sektornya kita belum tahu di mana, posisinya masih dilihat harus melalui persetujuan juga. Yg pasti BUMN strategis," tutur Arya.
Menurut Arya, penunjukkan Ahok menjadi salah satu petinggi perusahaan BUMN tidak lepas dari rekam jejaknya dalam melakukan perbaikan-perbaikan saat memimpin Jakarta. Arya mengatakan, Menteri Erick sendiri mengakui Ahok memiliki kapasitas yang baik.
Arya mengungkapkan, penunjukkan Ahok ini sudah melewati koordinasi sebelumnya dengan Presiden Joko Widodo. Ahok pun telah menyanggupi penunjukkan tersebut.
Menurut Arya, bergabungnya Ahok ke BUMN akan segara diproses dengan cepat. "Nantinya tetap harus lewati proses yang ada termasuk ke TPA," tutup Arya.