REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Dahana (Persero) Budi Antono mengatakan kinerja Dahana tak bisa lepas dari kondisi industri pertambangan. Pasalnya, sektor pertambangan masih mendominasi kontribusi bagi Dahana, setelah itu baru sektor konstruksi dan militer yang terpaut cukup jauh dari segi kontribusi.
Lesunya sektor pertambangan tentu berimplikasi pada usaha Dahana. Budi mengambil contoh kejadian lima tahun lalu saat anjloknya harga komoditas batu bara.
"Contoh lima tahun lalu ketika harga batu bara turun itu juga berdampak ke Dahana sebagai pemasok bahan peledak," ujar Budi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/11).
Oleh karenanya, kata Budi, Dahana melirik peluang lain seperti sektor militer dan konstruksi sebagai strategi atas anjloknya harga komoditas batu bara. Budi berharap sejumlah pengembangan strategi yang dilakukan menjadi jalan keluar atas ketergantungan Dahana pada sektor pertambangan.
"Jadi kalau batu bara sedang anjlok, kita bisa ke konstruksi, infrastruktur," ucap Budi.