REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Eddy Prabowo menargetkan bisa meningkatkan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) nelayan dan pengolahan perikanan. Tahun ini, penyaluran KUR untuk nelayan dan pengolahan perikanan sebesar Rp 2,7 triliun.
Dengan adanya kebijakan kelonggaran suku bunga KUR dan penambahan plafon, maka serapan KUR bisa meningkat dua kali lipat. "Sektor kami, nelayan, aksesnya akan lebih banyak. Pembinaan kami akan rancang jadi para pelaku usaha di sektor ini yang perlu dan butuh akan lebih mudah diakses. Penyerapan kami targetkan bisa dua kali lipat dari saat ini," ujar Eddy di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (12/11).
Eddy menjelaskan dua kali lipat tersebut ditargetkan bisa mencapai Rp 5 triliun. Meski diakui, perlu banyak pembinaan dan proses yang efisien bagi bisnis sektor perikanan agar perbankan bisa lebih mudah memberikan akses pendanaan kepada nelayan.
"Kendala memang ada selain pengetahuan nelayan juga adanya anggapan sektor ini masih sulit dijangkau. Makanya kami mau sederhanakan proses perizinan. Kalau ini sudah kondusif, perbankan bisa masuk," ujar Eddy.
Harapanya kata Eddy, sektor perikanan bisa memberikan kontribusi kepada neraca perdagangan sehingga tak melulu defisit. "Kalau bisa kami genjot, biar ada penghasilan baru dan sektor perikanan bisa ikut menyumbang perbaikan neraca perdagangan," tambah Eddy.
Catatan Kemenko Perekonomian, realisasi penyaluran KUR nelayan hingga September tahun ini sebesar dua persen. Sedangkan menurut catatan KKP, NPL dari sektor perikanan sebesar 1,3 persen.