REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendorong hasil kajian pakan dapat diterapkan untuk kemajuan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. Hal ini disampaikan Direktur Pakan Sri Widayati saat mewakili Dirjen PKH pada Seminar Nasional Himpunan Ilmuwan Tanaman Pakan Indonesia (HITPI) ke-VIII, yang berlangsung di Hotel Neo Aston, Kupang pada 5-6 November 2019.
Menurut Widayati, seminar nasional merupakan satu bentuk nyata keterlibatan peran dan kontribusi para ilmuwan dari unsur perguruan tinggi dan peneliti, pelaku (peternak), pemerintah daerah, dan Pemerintah (Kementerian Pertanian) dalam pemenuhan kebutuhan pakan berkualitas untuk masyarakat dalam mendukung pencapaian keberhasilan program-program pemerintah.
“Kami mengapresiasi atas penyelenggaraan Seminar Nasional HITPI ini, diharapkan hasilnya dapat diformulasikan menjadi usulan kebijakan operasional dalam mendukung pengembangan pakan Indonesia," ungkap Widayati.
Seminar Nasional Himpunan Ilmuwan Tanaman Pakan Indonesia (HITPI) ke-VIII, yang berlangsung di Hotel Neo Aston, Kupang pada 5-6 November 2019.
Menurutnya penerapan hasil-hasil kajian para pakar di lapangan ini diharapkan akan dapat mendorong perkembangan tanaman pakan berkualitas pada skala industri.
Widayati menyampaikan pemerintah menilai forum atau seminar ini penting untuk menggali dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan kajian kepada stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan pakan untuk mendukung kemajuan peternakan dan kesehatan hewan Indonesia ke depan.
Pada kesempatan seminar tersebut, Widayati sangat mengapresiasi kegiatan pemberian pelatihan pembenihan tanaman pakan kepada peternak dan kunjungan lapang ke Kelompok Tani Ternak Setetes Madu yang melaksanakan usaha pembenihan tanaman pakan ternak Lamtoro Tarramba (Leucaena leucochepala cv Tarramba) yang akan mengajukan sertifikasi benih, serta Kelompok Tani Ternak Kaifo Ingu yang melaksanakan Program Kemitraan Wilayah (PKW).
“Kegiatan-kegiatan seperti ini perlu kita dorong bersama untuk mencapai kesejahteraan peternak Indonesia,” ungkapnya seperti dalam siaran pers.
Ketua Umum HITPI, Luki Abdullah berharap agar dalam usia HITPI yang ke delapan, melalui seminar ini akan dapat disosialisasikan dan lebih banyak dimanfaatkan hasil kajiannya bagi pengembangan tumbuhan pakan berbasis sumber daya lokal yang semakin efisien.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dany Suhadi juga menyampaikan harapannya agar ke depan HITPI sebagai mitra pemerintah diharapkan mampu mendorong optimalisasi pemanfaatan dan peran tanaman pakan dalam meningkatkan produktivitas ternak, serta bersinergi dalam mendukung program-program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Seminar Nasional Himpunan Ilmuwan Tanaman Pakan Indonesia (HITPI) ke-VIII, yang berlangsung di Hotel Neo Aston, Kupang pada 5-6 November 2019.
Sementara itu, Ketua HITPI NTT, Twen Dami Dato, menyampaikan terdapat 91 artikel hasil penelitian yang diplenokan secara pararel dalam rangkaian seminar, berasal dari ilmuwan tanaman pakan ternak Universitas Nusa Cendana, IPB, UGM, Universitas Udayana, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Mataram, Universitas Jambi, Universitas Andalas, Universitas Papua, dan BPTP Naiboat membahas tanaman pakan, pakan dan nutrisi, produksi dan kesehatan ternak, reproduksi dan pemuliabiakan ternak, pengolahan hasil dan limbah ternak, sosial ekonomi peternakan, lingkungan peternakan.