REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mempercepat proses pembangunan Kilang Balongan. Salah satu cara untuk mempercepat proses tersebut adalah dengan melakukan lelang desain dan EPC secara sekaligus.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero), Ignatius Tallulembang menjelaskan dengan langkah ini, maka harapannya Oktober 2022 pengembangan kilang Balongan bisa selesai.
Tallulembang menjelaskan saat ini lelang untuk design dan EPC sudah dimulai. Targetnya, bulan depan Pertamina sudah bisa mengantongi pihak yang akan melaksanakan proyek pembangunan.
"Targetnya Desember 2019 itu akan ada kontrak award untuk EPC. Basic desain kan udah. Kalau pakai cara lama, FEED tuh butuh 6-setahun. Jadi kan nunggu dua tahun kan. Nah, beda nih. Hasil FEED siapa yang terbaik langsung bangun EPC," ujar Tallulembang di Kantor Pertamina, Rabu (6/11).
Kapasitas Kilang Balongan yang saat ini 125 ribu barel per hari akan meningkat menjadi 240 ribu-250 ribu barel per hari setelah dimodifikasi.
PT Pertamina (Persero) melakukan percepatan pembangunan enam proyek kilang. Enam kilang tersebut terdiri dari empat pengembangan dan dua pembangunan kilang baru.
"Pertamina sangat komit dan bahkan akan mempercepat untuk mencapai target tadi. Kita akan percepat dengan melakukan akselerasi. Ada langkah fast track," tutup Tallulembang.