Selasa 05 Nov 2019 10:37 WIB

Resesi Hong Kong tak Berdampak ke Indonesia

Saat ini sudah terbentuk pasar baru yang lebih besar melalui kerja sama negara Asia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Demonstrasi di Hong Kong, Sabtu (2/11)
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Demonstrasi di Hong Kong, Sabtu (2/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai resesi yang terjadi di Hong Kong tak berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Sebab, secara nilai perdagangan Indonesia dan Hong Kong juga tidak besar.

Airlangga juga menjelaskan selama ini hubungan antara Hong Kong dan indonesia lebih besar untuk sisi pengiriman ulang saja, apalagi barang ekspor impor yang keluar masuk ke Cina. Dengan adanya perdagangan langsung saat ini dari Indonesia ke Cina, maka resesi Hong Kong tak berdampak kepada Indonesia.

Baca Juga

"Selama ini kan mereka transhipment, tapi fungsinya berubah karena Indonesia langsung ke Cina. Jadi nggak begitu pengaruh," ujar Airlangga di Kemenko Perekonomian, Selasa (5/11).

Airlangga juga meyakini bahwa resesi Hong Kong tak akan mempengaruhi besar pasar ekonomi Indonesia. Sebab, saat ini sudah ada terbentuk pasar baru yang lebih besar dari Hong Kong.

Pasar tersebut kata Airlangga merupakan gabungan dari 15 negara di Asia yang bersepakat untuk membuka free trade bagi anggotanya. Ia meyakini, pasar baru ini akan menjadi peluang yang lebih besar.

"Ada blok baru, East Asia Free Trade Agreement. Ini lebih besar, 15 negara setuju berbasis tax, tinggal legal scrubing. Ini bisa menjadi pasar baru kita yang lebih besar dari Hong Kong," ujar Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement