REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk mencatatkan laba bersih seesar Rp 1,38 triluun pada kuartal tiga 2019. Pencapaian ini tumbuh 22,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Berdasarkan laporan publikasi perusahaan, peningkatan laba bersih terjadi karena adanya kenaikan laba operasional sebesar 35,07 persen menjadi Rp 1,81 triliun. Pendapatan bunga bersih Bank Mega tumbuh sebesar 1,48 persen.
Bank Mega mencatat kenaikan jumlah dana masyarakat yang dihimpun hingga 15 persen (yoy) menjadi Rp 66 triliun. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditopang naiknya dana mahal sebesar 19 persen.
Nilai tabungan yang dikelola Bank Mega tumbuh enam persen (yoy) hingga akhir September 2019. Sedangkan produk giro, pertumbuhan secara tahunan tumbuh empat persen.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pada periode yang sama, pertumbuhan penyaluran kredit Bank Mega mencapai 20 persen (yoy) menjadi Rp 48,2 triliun. Keseluruhan portofolio kredit perusahaan sebesar Rp 455 miliar dana yang disalurkan ke grup usaha CT Corp.
“Penyaluran kredit untuk group usaha CT Corp baru sebesar Rp 455 miliar dari total BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) sebesar Rp 1,38 triliun,” ujarnya di Jakarta, Selasa (5/11).
Emite berkode MEGA pada kuartal III 2019 memiliki total modal Rp 13,78 triliun. Sesuai aturan otoritas, ada pagu hingga maksimal 10 persen dari modal bank yang bisa digunakan untuk pembiayaan ke perusahaan terkait dalam satu kelompok usaha.