REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat BUMN dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra PG Talattov mengatakan wacana kembalinya Sofyan Basyir sebagai Dirut PLN kurang tepat. Abra menilai, meski secara hukum, Sofyan Basyir dinyatakan bebas, namun dari sisi etika dirasa kurang pas.
"Kalau Dirut PLN baiknya nggak perlu kembalikan Sofyan Basyir. Persoalannya walau divonis bebas tapi dalam peristiwa, ada preseden buruk dalam etik yaitu bertemu dengan klien, harusnya seorang direksi bertindak profesional," ujar Abra saat dihubungi Republika.co.id, di Jakarta, Senin (4/11).
Abra menyarankan Presiden Joko Widodo maupun Menteri BUMN Erick Thohir memilih nama lain untuk menjadi Dirut PLN.
Abra menilai kembalinya Sofyan Basyir sebagai Dirut PLN dikhawatirkan membuat polemik baru. Kata Abra, hal ini akan sangat menggangu sejumlah program dan tantangan yang dihadapi PLN.
"Menurut saya presiden atau menteri BUMN mencari sosok baru yang bisa lakukan perbaikan kinerja PLN," kata Abra menambahkan.