Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Daftar Hitam Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melonggar dalam waktu dekat, mengacu pada pernyataan Sekretaris Perdagangan, Wilbur Ross kepada Bloomberg.
Menurutnya, sudah ada 260 permintaan lisensi dari perusahaan-perusahaan AS yang ingin berbisnis dengan Huawei. Namun, Pemerintah AS menyarankan agar mereka tak terlalu menaruh harapan terlalu tinggi.
"Perusahaan harus berasumsi mereka tak akan mendapatkan lisensi, bahkan jika kami berniat menyetujui beberapa di antaranya," kata Ross, dikutip dari End Gadget, Senin (4/11/2019).
Baca Juga: 'Musuh' Amerika Sudah Komersialisasi Jaringan 5G, Harga Paket Datanya Capai Jutaan Rupiah!
Ross tak menyebut nama perusahaan yang sudah mengajukan izin. Namun, larangan perdagangan itu secara spesifik telah berdampak terhadap Google, membuat ponsel Huawei tak bisa menggunakan sistem operasi Android.
Pembaruan Android dan aplikasi Google dalam perangkat Huawei yang lama juga akan berhenti jika lisensi sementara tak lagi berlaku. "Untuk melanjutkan bisnis, Google dan Huawei memerlukan lisensi yang sifatnya permanen," tulis outlet media lokal.
Larangan terhadap Huawei muncul karena kecemasan AS terhadap keamanan nasionalnya, hingga menuding teknologi Huawei digunakan oleh Pemerintah China untuk memata-matai AS.