Kamis 31 Oct 2019 16:40 WIB

OJK: Pengusaha Harus Manfaatkan Penurunan Suku Bunga The Fed

OJK berharap dunia usaha dapat memanfaatkan momentum penurunan suku bunga.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Gita Amanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso (kedua kanan) dan Moderator Ade Mulya (kiri) dalam seminar disela-sela CEO Networking 2019 di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso (kedua kanan) dan Moderator Ade Mulya (kiri) dalam seminar disela-sela CEO Networking 2019 di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed baru saja menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap dunia usaha dapat memanfaatkan momentum penurunan suku bunga ini.

"Ini artinya ruang untuk tumbuh bisa lebih besar lagi dan kita harapkan momentum ini jangan dilewatkan oleh para pengusaha," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dalam acara CEO Networking 2019, Kamis (31/10).

Baca Juga

Wimboh menjelaskan, penurunan suku bunga The Fed itu akan diikuti dengan kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI). Untuk itu, Wimboh berharap pengusaha bisa melakukan ekspansi dan menambah investasi.

Menurut Wimboh, kredit investasi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu mencapai 12 persen. Dia harap, pertumbuhan kredit di sektor investasi bisa lebih besar lagi dengan adanya momentum ini.

Dia menambahkan, ini juga menjadi peluang untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga pada akhirnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. "Nanti biasanya menimbulkan dampak kepada peningkatan kredit modal kerja dan juga pasti konsumsi, jadi ini adalah tanda yang bagus bahwa ekonomi sudah mulai menggeliat," tutur Wimboh.

Wimboh melihat, pengusaha cukup optimistis berinvestasi di tengah perlambatan global ini. Pemerintah sendiri telah memberikan sejumlah insentif untuk mendorong pertumbuhan investasi diantaranya dalam hal penyederhanaan perizinan melalui penerbitan omnibus law.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement