REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku mencatatkan penyaluran pinjaman senilai Rp 9,79 triliun hingga minggu keempat Oktober 2019. Pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending ini menyasar para pelaku usaha kecil dan menegah (UKM) yang ada di Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Chief Operations Officer (COO) & Co-Founder Modalku Iwan Kurniawan mengatakan target pinjaman yang dibidik Modalku senilai Rp 10 triliun atau tumbuh 150 persen secara year on year (yoy) dibandingkan pencapaian 2018 lalu.
"Pertumbuhan di Singapura dan Indonesia kuat. Sedangkan pasar kami di Malaysia itu kami punya lebih dari setengah pasar dari industri P2P lending di sana,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/10).
Menurutnya penyaluran pinjaman pada Oktober 2019 tumbuh 144,75 persen secara year to date dibandingkan realisasi pinjaman pada Desember 2018 senilai Rp 4 triliun. Adapun 60 persen hingga 70 persen pinjaman Modalku ini disalurkan ke UKM asal Indonesia.
Ke depan Modalku berencana untuk melakukan menjajaki pasar baru tahun depan. Salah satunya Asia tenggara yang lain bukan India dan China.
"Tahun depan sih kita sudah ada rencana untuk ekspansi, pasti. Negara apanya nanti akan kita kasih tau. Jadi (memang) ada rencana untuk ekspansi di luar tiga negara. Untuk penentuan negaranya masih dibahas,” ucapnya.
Adapun kritera negaranya pasti UMKM yang banyak dan underserve. "Jadi lihat saja negara mana yang banyak UMKM-nya,” ucapnya.