REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa posisi wakil menteri (wamen) yang akan mendampinginya bukan berasal dari swasta. Menurutnya, wamen BUMN harus punya latar belakang BUMN juga demi menghindari anggapan adanya 'swastanisasi'. Apalagi Erick sendiri memiliki latar belakang swasta, sebagai pendiri dan pemilik Mahaka Group.
"Kalau sayanya sudah dipercaya dari swasta, nanti wamennya swasta langsung isunya swastanisasi. Kan enggak lah. Apa yang dilakukan Bu Rini sebelumnya mengenai sinergi BUMN kan sudah sangat bagus," ujar Erick usai menghadiri sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka, Kamis (24/10).
Erick pun menepis isu bahwa dirinya mengajukan sahabatnya, Sandiaga Uno sebagai wakil menteri BUMN. Ia menegaskan bahwa posisi wamen BUMN bukan dari kalangan 'orang dekat' demi menghindari konflik kepentingan.
Selain itu, Erick juga menyampaikan bahwa pemilihan wamen ditujukan untuk mengelola 142 BUMN agar bisa meningkatkan kinerja keuangannya, terlebih untuk 'go global'. Erick juga melanjutkan program menteri sebelumnya, Rini Soemarno, dengan menyinergikan antar-BUMN.