Selasa 22 Oct 2019 18:29 WIB

Unicorn Terbanyak Bukan Datang dari Amerika Serikat, Tapi dari Negara 'Musuhnya'

Kedua negara itu merupakan rumah bagi lebih dari 80 persen unicorn dunia.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Unicorn Terbanyak Bukan Datang dari Amerika Serikat, Tapi dari Negara 'Musuhnya'. (FOTO: KrAsia)
Unicorn Terbanyak Bukan Datang dari Amerika Serikat, Tapi dari Negara 'Musuhnya'. (FOTO: KrAsia)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Selain perang dagang, Amerika Serikat (AS) dan China berlomba-lomba dalam sektor teknologi. Namun, dari segi jumlah startup bervaluasi lebih dari 1 miliar dolar AS (unicorn), China lebih unggul daripada di AS.

Negeri Tirai Bambu memiliki 205 unicorn, sedangkan AS memiliki 203 saja, menurut laporan Institut Hurun. Artinya, kedua negara itu merupakan rumah bagi lebih dari 80 persen unicorn dunia.

“China dan AS mendominasi, meskipun itu hanya mewakili setengah dari PDB dunia dan seperempat populasi dunia,” ujar Ketua Laporan Hurun, Rupert Hoogewerf, dikutip dari BBC Internasional, Selasa (22/10/2019).

Baca Juga: Lagi, Amerika Serikat Keok dari China di Bidang Ini!

Perusahaan pembayaran China, Ant Financial, menempati urutan teratas dengan nilai US$150 miliar. Berdiri pada 2014, bisnis utama Ant Financial merupakan sistem pembayaran daring milik Alipay, bagian dari Alibaba.

Induk perusahaan TikTok, ByteDance, ada di urutan kedua dengna valuasi US$75 miliar. Di posisi ketiga ada platform berbagi tumpangan China, Didi Chuxing dengan nilai US$55 miliar.

Sementara dari AS, ada Airbnb, WeWork, dan pembuat rokok elektrik Juul.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement