Jumat 18 Oct 2019 04:53 WIB

PLN Sasar Industri Makro dan Mikro di Sulawesi Tenggara

Pengoperasian tol listrik akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Gita Amanda
Interkoneksi jaringan atau tol listrik pln di sulawesi
Foto: Republika
Interkoneksi jaringan atau tol listrik pln di sulawesi

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero tengah membidik peluang pelanggan industri makro dan mikro. General Manager PLN unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat Ismail Deu mengatakan, hal tersebut dilakukan menyusul rampungnya pembangunan jaringan interkoneksi atau tol listrik PLN di Sulawesi.

Baca Juga

Dia mengatakan, pengoperasian tol listrik akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan. Artinya, dia melanjutkan, gangguan penyaluran listrik bakal berkurang dan disaat yang bersamaan akan meningkatkan penjualan listrik.

"Interkoneksi ini memberi peluang kepada investor untuk berinvestasi tanpa khawatir akan pasokan energi listrik, sistem kami pun semakin andal karena adanya penurunan beban.” kata Ismail Deu di Kendari, Kamis (17/10).

Salah satu pelanggan industri makro PLN yaitu PT Ceria Nugraha Indotama, perusahaan tambang yang memiliki smelter nikel telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) layanan khusus Premium Platinum bersama PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) dengan daya 350 MVA.

Selain sektor Industri Makro, PLN juga menyasar pelanggan Industri Mikro di Sulawesi Tenggara. Salah satunya konversi energi dari genset ke listrik daya 197 kVA oleh pengusaha penggilingan padi UD Sinar Swastika di Kabupaten Konawe.

"Dengan konversi tersebut pelanggan dapat menghemat biaya produksi sebesar 30 hingga 50 persen setelah beralih menggunakan listrik," katanya.

Adapun Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Tenggara sudah mencapai 97,12 persen serta proyeksi pertumbuhan pelanggan besar di Sulawesi Tenggara pada tahun 2025 sebesar 710 MW. Sampai Sulawesi Tenggara sudah ada empat pelanggan industri yang sudah menandatangani SPJBTL dengan keseluruhan total daya sebesar 634 MVA.

Sebelumnya, interkoneksi tersebut memangkad BPP tenaga listrik PLN sebesar Rp 62,5 per kWh. Tol listrik tersebut juga membuat PLN mampu mengangkut surplus listrik 400 megawatt (MW) dari Sulsel ke Sultra untuk disalurkan ke pelanggan rumah tangga dan industri smelter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement