REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan kerja sama dengan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun sinergi yang saling menguntungkan, meningkatkan daya saing, efisiensi dan menjawab berbagai tantangan bisnis ke depan.
Senior Executive Vice President Treasury and Global Services BRI Listiarini Dewajanti mengatakan kerja sama tersebut telah terwujud pada bidang keuangan dan permodalan transaction banking, pembiayaan, teknologi informasi dan jaringan dan capacity building.
“Kami berharap kerja sama ini mempererat kerja sama BRI dan BPD dengan meningkatkan pendalam pasar keuangan dan tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang cukup menantang,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/10).
BRI memiliki jaringan dan mampu memberikan alternatif penempatan dana atau sumber dana kepada BPD untuk pengelolaan likuiditas. BPD dinilai menjadi yang terdepan sebagai motor penggerak pembangunan di tingkat regional.
Hal ini tercermin dari adanya peningkatan volume transaksi pasar uang antarbank (PUAB) antara BRI dan BPD sebesar 33 persen sampai dengan Agustus 2019. Selain itu, transaksi Global Master Repo Agreement (GMRA) mengalami kenaikan sebesar 130 persen dari tahun lalu ke 2019. Dalam hal pengelolaan aset, BPD dapat berkolaborasi dengan BRI sebagai salah satu primary dealer untuk memenuhi kebutuhan transaksi surat berharga negara.
Pada bidang bisnis internasional, bagi BPD yang telah menjadi bank devisa dapat berkolaborasi dengan BRI dalam pengelolaan transaksi valas dan bisnis internasional lainnya melalui jaringan bank koresponden yang dimiliki oleh BRI.
“Kami siap bila BPD dapat memanfaatkan jasa bidang investment services kami seperti kustodian, wali amanat dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK),” ucapnya.