Senin 14 Oct 2019 15:54 WIB

Bekraf Optimistis Seni Pertunjukan Bernilai Ekonomi

Bekraf terus memberikan dukungan melalui fasilitas travel grant pada seniman nasional

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi pertunjukan seni
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Ilustrasi pertunjukan seni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) optimistis kontribusi seni pertunjukan di Indonesia terhadap ekonomi terus meningkat. Ini menyusul diraihnya penghargaan Ibsen Scholarship 2019 kepada Teater Garasi melalui proyek Multitude of Peer Gynts (MPG).

"Pencapaian yang diraih itu menunjukkan bahwa seni pertunjukan Indonesia mendapatkan pengakuan dunia internasional. Diharapkan terus berkembang karena seni pertunjukan punya multiplier effect ekonomi yang besar di masyarakat," ujar Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekraf Endah Wahyu Sulistianti di Jakarta, Senin (14/10).

Ia mengatakan Bekraf memberi dukungan sejak proses riset hingga pengembangan produksi MPG melalui fasilitas travel grant untuk keberangkatan seniman Indonesia ke Colombo, Sri Lanka (2018) dan Tokyo, Jepang (2019). "Sejak 2016, Bekraf telah memberikan bantuan travel grant kepada sejumlah pelaku kreatif untuk tampil dan terlibat dalam ajang internasional. Total fasilitasi travel grant telah diberikan kepada 109 penerima hingga September 2019," paparnya.

Travel grant diberikan kepada pelaku kreatif baik perorangan, organisasi atau komunitas, satuan pendidikan, lembaga, maupun pemerintah daerah (pemda). Pelaku kreatif sebagai ujung tombak ekonomi Indonesia perlu didukung untuk meningkatkan kapasitas, terutama dalam tiga hal.

"Yakni memperluas wawasan terhadap perkembangan industri kreatif luar negeri, meningkatkan kemampuan sehingga mampu setara dengan pelaku kreatif luar negeri, serta memperluas dan memperkuat jejaring internasional dan peluang kerja sama investasi. Oleh karena itu, travel grant sangat penting," kata Endah.

MPG merupakan proyek kolaborasi internasional yang dirintis, diproduksi, dan dipimpin oleh kelompok seniman dari Indonesia, dengan melibatkan seniman-senlman Asia (Jepang, Sri Lanka, dan Vietnam) sebagai kolaborator. Sutradara proyek MPG Yudi Ahmad Yajudin mengatakan setelah proses panjang selama dua tahun, karya pertunjukan yang dihasilkan dalam proyek MPG akan dipentaskan secara perdana pada 5-19 November di Shizuoka Arts Theater.

"Pertunjukan MPG menggunakan lakon Peer Gynt karya Henrik Ibsen sebagai kerangka dramaturgi untuk membuat pertunjukan tentang isu kesalingterhubungan dunia terkini dan konflik-konflik baru yang diakibatkannya (rasa takut dan kecemasan baru)," paparnya.

Sementara itu tercatat, pada 215 subsektor seni pertunjukan memberi sumbangan Rp 2,2 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan laju pertumbuhan 6,03 persen. Selain itu, subsektor ini juga menyerap tenaga kerja 1,06 persen dari total pekerja kreatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement