REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditarget selesai pembangunannya pada 2021. Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan hingga saat ini proses kontruksi suadah mencapai 35 persen.
Dia mengatakan saat ini ada beberapa hal yang amsih terus dikerjakan. "Sepanjang trase kita kerjakan ada jembatan, terowongan, ada subgrade," kata Chandra di Gedung Kemenhub, Kamis (10/10).
Dia menjelaskan pengerjaan proyek sudah menyebar tak lagi berpusat di Bandung. Hal tersebut menurutnya sudah sangat terlihat di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek.
"Tiangnya sudah naik ada satu jembatan panjang ke luar tol di Buah Batu, Bandung sudah menyambung," tutur Chandra.
Chandra menuturkan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang sebenatr lagi sudah selesai berdampak positif kepada pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dia menuturkan dengan begitu waktu pengerjaan proyek kereta apai menjadi lebih banyak.
Dia menambahkan nantinya setelah konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung selesai akan ada tahapan selanjutnya sebelum dioperasikan. "Pada 2021 kita selesai baru kita testing dan comissioning. Kita uji semua secara kualifikasi dan spesifikasi masuk semuanya," jelas Chandra.
Sebelumnya, KCIC mengungkapkan tiket kereta cepat Jakarta-Bandung akan dijual mulai dari Rp 300 ribu. Tiket akan dijual sesuai kelasnya yaitu kelas satu, dua dan VIP.
Chandra menjelaskan perbedaan kelas satu, dua, dan VIP akan terlihat dari konfigurasi kursi di dalam kereta. Untuk kelas satu dan dua memiliki tiga kursi di detiap barisnya. Sementara untuk kelas VIP hanya memiliki dua kursi besar di setiap deretnya.
Hanya saja Chandra belum bisa membocorkan berapa harga tiket paling mahal untuk kelas VIP untuk kereta Cepat Jakarta-Bandung. "Paling mahal belum kita tentukan," tutur Chandra.
Dia menegaskan nantinya tidak akan ada subsidi untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Meskipun begitu, harga tiket termahal dipastikan tidak akan menyentuh Rp 700 ribu.