Kamis 10 Oct 2019 14:17 WIB

Mentan Ingin Jatim Jadi Percontohan Produksi Sapi

Bahkan sapi yang diproduksi di Jatim mampu memenuhi 40 pesen dari kebutuhan nasional.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Foto: kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pertanian (Mentan) Arman Sulaiman mengapresiasi peternakan sapi di Jawa Timur yang dirasanya berkembang sangat pesat. Dimana pertumbuhan sapi di Jawa Timur lebih dari satu juta ekor per tahun. Bahkan sapi yang diproduksi di Jatim mampu memenuhi 40 pesen dari kebutuhan nasional.

"Luar biasa, dimana kelahiran, produksi sapi (di Jatim) setiap tahun untuk seluruh Indonesia itu 40 persen lebih," ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi dan peningkatan kapasitas SDM pelaksana Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) di Surabaya, Kamis (10/10).

Baca Juga

Amran berharap, Jawa Timur bisa menjadi percontohan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, dalam mrmproduksi sapi. Amran bahkan meyakini, jika ada lima provinsi saja di Indonesia yang produksi sapinya seproduktif Jatim, maka Indonesia mampu melakukan ekspor dan menguasai pasar Asia.

"Ini kalau ada lima saja provinsi yang memghasilkan sapinya seproduktif Jatim, kita bisa itu kuasai pasar Asia. Makanya kita harus memikirkan bagaimana menciptakan Jatim-Jatim baru. Nanti petugasnya bisa memberi pelatihan provinsi lainnya," kata Amran.

Amran kemudian menjabarkan, signifikannya angka pertumbuhan sapi di Jatim dikarenakan adanya inseminator. Yakni memasukan secara sengaja sel sperma ke dalam rahim atau serviks sapi betina, dengan tujuan memperoleh kehamilan.

"Kalau bisa daerah yang sentra produsen sapi seperti NTT, NTB, Sulsel, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat kita jadikan seperti Jatim," kata Amran.

Jika metode ini bisa berjalan di seluruh provinsi, Amran optimistis Indonesia bisa menguasai pasar sapi Asia. Apalagi saat ini Indonesia sudah mampu memproduksi Sapi Belgian Blue hingga Limousin yang bobotnya tiga sampai empat kali lipat sapi lokal.

"Kita sudah meletakkan pondasi, kita kini tinggal melanjutkan. Itu mimpi kita jadi kenyataan hari ini. Di sana tinggal dilanjutkan ke depan," ujar Amran.

Amran mengklaim, angka pertumbuhan sapi, mengalami kenaikan pesat sejak 2014. Ia mengungkapkan, pada saat itu sapi yang dimiliki Indonesia jumlahnya sekitar 14 juta ekor dalam satu tahun. Saat ini, angkanya sudah menyentuh 18 juta, bahkan hampir 19 juta ekor tiap tahun.

"Ada memang kenaikan. Itu sapi yang kita miliki di luar yang dipotong per tahun. Peningkatannya lumayan. Kalau dulu hanya 200-300 ribu peningkatannya per tahun," kata Amran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement