Kamis 10 Oct 2019 09:07 WIB

Libra Dilawan AS, Apa Langkah Facebook?

Mark Zuckerberg akan memberikan kesaksian soal proyek mata uang kriptonya, Libra

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ditegur Pemerintah Amerika Serikat, Apa yang Telah Facebook Perbuat?. (FOTO: Reuters/Stephen Lam)
Ditegur Pemerintah Amerika Serikat, Apa yang Telah Facebook Perbuat?. (FOTO: Reuters/Stephen Lam)

Warta Ekonomi.co.id, -- Mark Zuckerberg akan memberikan kesaksian soal proyek mata uang kriptonya, Libra pada 23 Oktober mendatang, di hadapan Komite Layanan Keuangan Amerika Serikat (AS). Selain itu, ia juga harus menjabarkan masalah lain, seperti kebijakan periklanan.

Pria 35 tahun itu berpotensi diserang pertanyaan kritis oleh para anggota parlemen yang meragukan rencana peluncuran Libra. Anggota Parlemen dari Demokrat, Maxine Waters merupakan salah satu politisi yang bersikeras menolak wacana itu.

“(Facebook lebih baik) menghentikan proyek Libra-nya,” serunya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/10/2019). Ia yang akan memimpin panel pembicaraan dengan Zuckerberg.

Baca Juga: Dihujani Kritik, Cryptocurrency Facebook Ditinggal Satu Investor Besar!

Libra sedang menghadapi keadaan genting, bahkan salah satu lembaga keuangan raksasa, PayPal memutuskan mundur dari Asosiasi Libra—kelompok perusahaan swasta yang berkontribusi mengembangkan Libra.

Mata uang yang akan meluncur pada pertengahan 2020 itu juga diragukan oleh sejumlah regulator global, seperti Uni Eropa yang cemas kehadiran Libra akan mengganggu stabilitas euro.

Selain Libra, Kebijakan Iklan Facebook Juga Bermasalah

Pemerintah Federal juga menuding Facebook melanggar hukum perlakuan adil (fair lending law) karena memasarkan iklan target yang diskriminatif terhadap ras tertentu.

Selain di depan anggota kongres, Zuckerberg juga akan bersaksi di hadapan Komisi Perdagangan Federal dan sejumlah jaksa agung negara yang mengurus masalah antimonopoli.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement