Rabu 09 Oct 2019 19:05 WIB

BI Sosialisasikan Sistem Pembayaran QRIS ke Mahasiswa UNS

QRIS bertujuan untuk memfasilitasi pembayaran dengan lebih lancar.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
 Sistem pembayaran Quick Response Indonesia Standard (QRIS).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Sistem pembayaran Quick Response Indonesia Standard (QRIS).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bank Indonesia melakukan sosialisasi sistem pembayaran QRIS (Quick Response Indonesian Standard) kepada ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Sosialisasi dilakukan dalam acara Festival Edukasi Bank Indonesia (Feskabi) bertajuk "QRIS: Peran bank Indonesia di Sistem Pembayaran Cepat" di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Solo, Rabu (9/10).

Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng. Sugeng menjelaskan mengenai sistem pembayaran melalui QRIS. QRIS bertujuan untuk memfasilitasi pembayaran dengan lebih lancar, mudah digunakan, saling menguntungkan antara penjual dan pembeli, real time atau langsung, serta bisa digunakan semua aplikasi.

Baca Juga

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lima persen dalam lima tahun terakhir. BI berharap pertumbuhan ekonomi ke depan bisa tumbuh sampai 8 persen.

"Caranya dengan sumber pertumbuhan baru, salah satunya ekonomi digital. Bisa melalui kerjasama perbankan dan fintech. Di Asia Tenggara fintech kita tumbuh cukup tinggi. Kemudian, program-program elektronifikasi. Sekarang sudah nontunai, seperti jalan tol semua sudah nontunai," paparnya.

Dia menambahkan, Indonesia sebagai salah satu negara yang masih mengandalkan ekspor disektor primer. Sehingga terkena dampak dari turunnya pertumbuhan ekonomi dunia. Melalui ekonomi digital, akam berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Dia mencontohkan, sistem pembayaran nontunai di jalan tol akan memperlancar arus distribusi barang, sehingg membantu mengendalikan inflasi. Potensi lainnya pada sektor pajak pemerintah daerah (Pemda) dengan elektronifikasi. Sehingga pajak daerah langsung masuk ke rekening Pemda. Potensi lainnya di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). BI berupaya menggiting agar UMKM bisa memanfaatkan bisnis secara digital dan produknya bisa diekspor.

"Dengan sistem pembayaran digital bisa memperlancar kegiatan ekonomi yang pada akhirnya aktivitas ekonomi bisa lebih lancar dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Sistem pembayaran ini semacam pelumas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.

Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, mengatakan tahun ini Feskabi akan digelar di tiga kota dengan menargetkan keikutsertaan lebih dari 2.000 mahasiswa. Junanto menyatakan, melalui Feskabi diharapkan agar mahasiswa dapat memahami peran sentral BI.

"Kami memilih Solo sebagai kota pertama Feskabi. Acara rutin ini untuk mendekatkan diri dengan generasi muda milenial supaya BI lebih dikenal," ujar Junianto.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS, Sadjidan, mengapresiasi upaya BI yang dianggap cepat dalam merespons perkembangan Revolusi Industri 4.0 terutama dalam sistem pembayaran. Sadjidan berharap melalui penyelenggaraaan Feskabi di UNS ini dapat merangsang pola pikir mahasiswa agar menjadi kristis dan kreatif.

"Kami mengharapkan agar dapat meningkatkan jiwa kreatifitas dan enterpreneur sekaligus mengenalkan kebijakan baru mengenai QRIS terutama bagi milenial di UNS," ucap Sadjidan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement