Rabu 09 Oct 2019 16:38 WIB

Agar tak Kalah Saing, Pusat Perbelanjaan Perlu Lakukan Ini

1,2 juta meter persegi pusat perbelanjaan akan beroperasi pada 2019 sampai 2023.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
ilustrasi pusat perbelanjaan.
Foto: dok Damoci
ilustrasi pusat perbelanjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan dengan melihat perkembangan pada kuartal tiga tahun ini, banyak yang bisa dilakukan para pemilik pusat perbelanjaan atau mall untuk tetap bersaing. Dia menilai pada dasarnya e-commerce tidak akan mengalahkan pusat perbelanjaan seperti mall secara signifikan.

"Pusat perbelanjaan dengan bisnis e-commerce memang tidak ada pengaruhnya tapi memang impact nya tidak signifikan. Belanja melalui handphone tidak bisa mengalahkan pengalaman berbelanja di pusat perbelanjaan," kata Ferry di Gedung WTC 1, Rabu (9/10).

Baca Juga

Ferry menjelaskan untuk tetap bersaing, pemilik pusat perbelanjaan harus melakukan konfigurasi ulang ruang yang ada. Dia mengatakan pemilik pusat perbelanjaan harus mengoptimalkan banyaknya campuran penyewa.

Menurutnya, pemenuhan hgaya hidup masih menjadi alasan orang datang ke mall. "Ruang kerja sama seperti co-working bisa menjadi gaya hidup dan juga meningkatkan serapan," jelas Ferry.

Sementara itu, dia menyarankan bagi pengusaha ritel juga harus melakukan inovasi. Beberapa diantaranya seperti inovasi yang lebih menekankan pengalaman pelanggan.

Selain itu, Ferry menuturkan pengusaha ritel juga perlu memanfaatkan teknologi yang akan mendorong pembelian yang lebih implusif. "Ciptakan ruang pasar dengan cara yang kreatif bukan menggangu pasar yang ada," tutur Ferry.

Dia menambahkan menjadikan berbelanja semakin mudah baik dalam penyajian, pengiriman, dan pembayaran juga akan menjadi daya tarik pusat perbelanjaan untuk bersaing dengan e-commerce. Konsep grab and go, kata Ferry, juga saat ini sudah mulai marak diterapkan.

Ferry menegaskan pada dasarnya pusat perbelanjaan masih menjadi sarana ampuh untuk rekreasi. Buktinya, lanjut dia, pertumbuhan infrastruktur dan pembangunan rumah tinggal menyebabkan pengembangan semakin giat memperluas portfolio mereka ke wilayah Bodetabek. "Sekatang ada mall Pakuwon, Ciputra, Aeon, Jaya Property dan Transcorp," tutur Ferry.

Dia memprediksi sebanyak 1,2 juta meter persegi total pasok ritel yang akan beroperasi pada 2019 sampai 2023. Dari total tersebut, 70 persen akan berada di wilayah Bodetabek. Belum lagi akan ada mall baru di kawasan pusat bisnis pada 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement