Selasa 08 Oct 2019 19:45 WIB

PT SBI Gelar Dynamix Contractor Gathering di Yogyakarta

Produk ini menguasai 30 persen pangsa pasar DIY dan Jawa Tengah.

Semen Dynamix yang dipajang pada acara Dynamix Contractor Gathering 2019 di Yogyakarta, Selasa (8/10).
Foto: dokpri
Semen Dynamix yang dipajang pada acara Dynamix Contractor Gathering 2019 di Yogyakarta, Selasa (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) menggelar acara bagi para kontraktor dan developer di Yogyakarta, Selasa (8/10). Hal itu terkait  dengan pergantian nama merek semen Holcim menjadi Dynamix.

Mengusung tema 'Berani Berubah Lebih Baik', acara kali ini bertujuan untuk mempererat sinergi dengan para pelanggan atau kontraktor dan rekanan agar produk Dymamix semakin dikenal oleh masyarakat luas serta bersama dapat membantu pembangunan sarana dan prasarana yang lebih memadai.

"Momen kali ini sangat penting untuk mengenalkan merek baru kami Dynamix serta untuk menjalin lebih dekat relasi dan kemitraan bersama dengan pelanggan yang sudah berjalan baik selama ini," kata Direktur Human Capital Legal dan Corporate Affairs PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Agung Wiharto, dalam sambutannya pada acara Dynamix Contractor Gathering 2019 di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Agung, pasar bahan bangunan di Yogyakarta dan sekitarnya selama ini sangat potensial dan para pelanggannya loyal dengan produk yang dimiliki PT SBI. Tercatat, saat masih bernama Holcim, produk ini menguasai 30 persen pangsa pasar DIY dan Jawa Tengah.

Dalam acara talkshow ini, PT SBI, yang mayoritas sahamnya (98,3 persen) dimiliki PT Semen Indonesia, juga mengajak para pelanggan untuk melihat peluang konstruksi di Indonesia ke depannya serta pentingnya peran kontraktor serta developer dalam memilih bahan bangunan yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan.

"Dengan penggunaan material yang berkualitas serta penerapan metode yang tepat dalam sebuah pembangunan, tentunya akan memberikan hasil bangunan terbaik. Untuk itu dibutuhkan perhitungan dan pilihan produk yang tepat agar pekerjaan bisa dilakukan secara efisien dengan hasil yang terbaik dan tahan lama," kata Agung.

Saat ini, PT SBI telah memiliki empat pabrik semen yakni di Narogong Jawa Barat, Cilacap Jawa Tengah, Tuban Jawa Timur,  dan Lhoknga Aceh. "Distribusi Dynamix sudah dilakukan di Pulau Jawa dan akan terus bergulir ke wilayah lainnya di Indonesia," ujar Agung.

Setelah PT Holcim Indonesia berubah nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) awal tahun 2019 ini, giliran produknya yang berganti nama. Baru-baru ini, PT SBI secara resmi mengganti nama produk semen andalannya dari Semen Holcim menjadi Semen Dynamix. "Harapannya dengan perubahan ini kita memasuki sesuatu yang baru yang bisa meningkatkan kesejahteraan kita serta meningkatkan kontribusi kita untuk negara kita," ujar Agung.

Agung mengakui saat ini perusahaannya masih berada dalam posisi merugi. Akan tetapi seiring waktu, ia optimistis PT SBI akan segera meraup keuntungan. Saat pengambilalihan oleh PT Semen Indonesia Februari lalu, utang PT Holcim Indonesia, yang kemudian berganti nama menjadi PT SBI, masih di atas RP 500 miliar. "Namun bulan lalu utang sudah berada di bawah Rp 300 miliar," kata pria yang akrab dipanggil Pupung itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement