REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menilai sudah selayaknya bandara dapat dibangun di wilayah tersebut. Dengan begitu, Chui Mie mengatakan bandara tersebut dapat menunjang kegiatan ekonomi si sekitar Singkawang.
"Dengan bnadara maka tersedia akses lebih efisien dari segi waktu untuk menujang berbagai kegiatan ekonomi Singkawang dan sekitarnya," kata Chui Mie usai menghadiri market sounding Bandara Singkawang di Gedung BKPM, Senin (7/10).
Chui Mie menjelaskan, Singkawang yang berada di Kalimantan Barat itu merupakan kota pariwisata dan perdagangan jasa. Dengan begitu, Chui Mie menilai dimensi waktu atau konektivitas menjadi penting dan kaya dengan daya tarik investasi.
"Proyek pembangunan bandata di Singkawang layak bagi saudara menanamkan modal. Di antaranya, kota Singkawang strategis," ujar Chui Mie.
Dia menambahkan, sektor pariwisata di kota tersebut juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Chui Mie, peningkatan pariwisata juga dipengaruhi oleh event nasional maupun internasional.
"Kemudian event masyarakat Tionghoa dua kali setiap tahun. Tionghoa Singkawang yang sudah pindah kemudian akan kembali pada saat perayaan," ujar Chui Mie.
Terlebih, Chui Mie mengatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan pariwisata di Singkawang harus segera dibentuk. Hal tersebut akan menambah daya tarik dan dukungan untuk Singkawang di sektor ekonomi cukup menjanjikan karena jumlah wisatawan akan semakin meningkat.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan pembangunan bandara tersebut akan dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). "Ini tentunya sangat penting untuk melanjutkan program infrastruktur presiden untuk periode kedua," kata Thomas di Gedung BKPM, Senin (7/10).
Thomas menjelaskan dengan cara tersebut akan mengurangi ketergantungan pembiayaan infrastruktur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Terlebih saat ini menurutnya kondisi ekonomi global cukup berat.
Dia menambahkan saah ini juga kondisi APBN juga sangat ketat. Selain itu, sistem KPBU tersbeut juga sangat menguntungkan karena target penerimaan pajak masih terbilang jauh bahkan sulit.
"Jadi kita harus kerja ekstra keras untuk menggandeng modal dari sektor swasta untuk ikut mendanai pengembangan infrastruktur ke depannya," jelas Thomas.