REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada Agustus 2019 tumbuh 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1.035,5 triliun. Adapun realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 11,6 persen (yoy) menjadi Rp 1.018,4 triliun.
Berdasarkan data analisis uang beredar BI per Agustus 2019, akselerasi pertumbuhan kredit UMKM sejalan dengan peningkatan pada kredit skala menengah yang meningkat 13,2 persen (yoy) menjadi Rp 455,1 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar sembilan persen (yoy) menjadi Rp 442,0 triliun.
Pada sisi lain, kredit skala usaha mikro dan kecil masing-masing tumbuh melambat. Untuk kredit mikro per Agustus 2019 tumbuh sebesar 15,4 persen (yoy) menjadi Rp 261,7 triliun, lebih rendah dari pertumbuhan per Juli 2019 yang sebesar 15,9 persen (yoy) senilai Rp 260,4 triliun.
Sementara kredit skala usaha kecil juga mengalami perlambatan pertumbuhan per Agustus tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 11,8 persen (yoy) menjadi Rp 318,7 triliun. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2019 sebesar 11,9 persen (yoy) sebesar Rp 316,0 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaan, terjadi peningkatan pada kredit UMKM jenis penggunaan investasi maupun modal kerja. Pada kredit modal kerja, tercatat tumbuh 10,4 persen (yoy) per Agustus 2019 menjadi Rp 751,0 triliun atau meningkat dibandingkan dengan Juli yang tumbuh 9,6 persen (yoy) senilai Rp 742,1 triliun.
Pada kredit UMKM dengan jenis investasi tercatat meningkat 21,6 persen (yoy) per Agustus 2019 menjadi Rp 284,5 triliun atau lebih tinggi dari Juli 2019 yang tumbuh 17,3 persen (yoy) menjadi Rp 276,3 triliun. Bank Indonesia juga mencatat penyaluran kredit perbankan mencapai Rp 5.489,6 triliun atau tumbuh 8,6 persen (yoy), tumbuh melambat dari bulan sebelumnya yang meningkat 9,7 persen (yoy).