REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek akan terkoneksi kereta cepat Jakarta-Bandung. Kereta yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) itu rencananya akan dipatok tiket sekitar Rp 300 ribu.
"Iya benar, di Cawang ada koneksi antara kereta cepat (Jakarta-Bandung) dan LRT Jabodebek," kata Budi di Gedung Kemenko Martim, Kamis (3/10).
Dia menjelaskan integrasi tersebut dibuat agar masyarakat yang berkunjung ke Jakarta dan sebaliknya dapat lebih mudah menuju lokasi lain. Dengan begitu, Budi memastikan hal tersebut akan sesuai konsepnya dengan antarmoda.
Budi menilai pada dasarnya pergerakan transportasi harus terkait dengan antarmoda. "Ini juga gitu dari Bandung ke sini di Cawang, dari Cawang ke Dukuh atas mwnggunakan LRT Jabodebek. Dari Dukuh Atas nanti juga bisa menggunakan moda raya terpadu (MRT)," ungkap Budi.
Saat ini, KCIC mengaku pengerjaan proyek kereta cepat sudah mencapai 35 persen. Hingga akhir 2019, pengejaan proyek tersebut ditargetkan mencapai 50 persen.
Hambatan terbesar dalam proyek kereta tersebut yakni soal penyediaan lahan untuk tempat penyimpanan girder dan relokasi menara SUTET milik PLN. Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga diperkirakan bakal mundur dari target awal pada kuartal II tahun 2021.