REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan pesanan untuk mobil menteri, sedan Toyota Crown Hybrid, bertambah tiga unit. Sebelumnya pemerintah sudah memesan sebanyak 101 unit mobil Crown Hybrid.
"Sebelumnya kan hanya 101 unit Crown Hybrid, ada permintaan tambah 3 unit lagi," kata Anton, di Jakarta, Rabu (2/10).
Ia tidak tahu persis alasan penambahan permintaan dari pemerintah tersebut. Yang ia tahu mobil tersebut akan dipakai untuk menteri dan pejabat setingkat menteri pada periode 2019-2024.
"Mungkin jumlah kementerian atau badan setingkat menteri bertambah ya," kata Anton.
Pihaknya tengah mempersiapkan pengiriman mobil dari Jepang tersebut yang akan digunakan para menteri yang akan duduk setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu April 2019.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menegaskan bahwa dalam pengadaan mobil untuk menteri itu, Toyota hanya bertindak sebagai penyedia kebutuhan dan permintaan pemerintah. "Itu open bidding, memang ternyata mobil yang dibutuhkan pemerintah mobil hibrid, mobil ramah lingkungan," katanya.
Toyota Crown Hybrid merupakan mobil sedan kelas atas yang mengusung mesin 2.500 cc yang mengusung teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang irit bahan bakar dan rendah emisi.