Selasa 01 Oct 2019 15:15 WIB

GMF Lanjutkan Layanan Operasional Pesawat Sriwijaya Air

GMF sesuai komitmen akan selalu mengedepankan aspek keselamatan dan kualitas.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Calon pembeli berada di depan gerai penjualan tiket maskapai Sriwijaya Air di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Calon pembeli berada di depan gerai penjualan tiket maskapai Sriwijaya Air di Jakarta, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Garuda Maintrenance Facilities (GMF) AeroAsia kembali memberikan layanan perawatan pesawat ke pada Sriwijaya Air Group. Hal tersebut menyusul setelah hari ini (1/10) Garuda Indonesia Group menyepakati komitmen bersama untuk melanjutkan kerja sama manajemen (KSM) dengan pemegang saham Sriwijaya Air Group.

“Dengan dilanjutkannya KSM ini tentunya GMF juga akan terus melanjutkan memberikan pelayanan operasional penerbangan pesawat Sriwijaya Air Grup (secara) full termasuk juga NAM Air,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan di Gedung Garuda City Center, Selasa (1/10).

Baca Juga

Untuk itu, Tazar menegaskan mulai hari ini GMF akan melakukan pelayanan terhadap pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air. Tazar mengharapkan dengan dengan kembalinya kesepakatan KSM tersebut akan memberikan layanan yang lebih lancar.

“Mudah-mudahan apa yang terjadi pada hari ini akan memberikan suatu peningkatan kualitas bagi penerbangan Sriwijaya Air Group,” tutur Tazar.

Tazar menjelaskan, sesuai komitmennya akan selalu mengedepan aspek keselamatan dan kualitas pesawat. Dia memastikan hal tersebut dalam rangka untuk memuaskan semua pihak yang berkolaborasi dalam kerja sama antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group.

“Dilanjutkannya kerja sama ini bukan hanya untuk menguntungkan para pihak sebagai pelaku industri tetapi kita harapkan untuk kemudian ini juga memberikan keuntungan kepada masyarakat khususnya dalam jasa transportasi udara,” jelas Tazar.

Sebelumnya, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra berharap setelah kesepaktan tersebut menjadi turning point komitmen semua pihak untuk mengedepankan kepentingan bersama. "Ini dalam mendukungbupaya peningkatan daya saing industri penerbangan nasional," kata Juliandra.

Juliandra yakin ekosistem industri penerbnagan yang sehat merupakan kunci penting dalam peningkatan daya saing industri penerbangan nasional. Terlebih menurutnya saat ini industri penerbangan mengalmi masa-masa sulit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement