Selasa 01 Oct 2019 13:46 WIB

Tarif KA Cepat Jakarta-Bandung Termurah Dipatok Rp 300 Ribu

Harga untuk kelas termurah kereta cepat Jakarta-Bandung di atas harga kereta reguler.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah petugas mengamati replika Kereta Cepat di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah petugas mengamati replika Kereta Cepat di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menuturkan bakal terdapat tiga kelas penumpang dalam Kereta Cepat Jakarta-Bandung. KCIC membagi tiga kelas itu menjadi kelas penumpan VIP, kelas 1, dan kelas 2. Harga untuk kelas 2 yang merupakan kelas termurah rencananya dipatok sebesar Rp 300 ribu per penumpang.

Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra, mengatakan, tarif kereta cepat mesti lebih mahal dari pada kereta api reguler yang saat ini meyalani rute Jakarta-Bandung. Rata-rata harga tertinggi kereta reguler sekitar Rp 250 ribu per penumpang.

Baca Juga

KCIC, kata Chandra, akhirnya memiliki harga Rp 300 ribu per penumpang untuk kelas termurah kereta cepat. "Tiketnya harus lebih mahal, kalau Rp 500 ribu tidak layak juga, jadi Rp 300 ribu ke bawah," kata Chandra di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (1/10).

Menurut dia, harga tersebut sudah cukup layak dengan layanan kelas 2 yang bakal diberikan. Besaran harga juga telah disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini.

Namun, Chandra mengatakan, kelas VIP dan kelas 1 masih belum ditentukan oleh KCIC. Jumlah kursi yang bakal disediakan untuk dua kelas teratas itu juga tidak akan banyak sehingga kelas 2 akan mendominasi dalam satu rangkaian kereta cepat.

Sejauh ini, KCIC mengaku pengerjaan proyek kereta cepat sudah mencapai 35 persen. Hingga akhir tahun 2019, ditargetkan pengerjaan ditargetkan mencapai 50 persen. Hambatan terbesar dalam proyek kereta ini adalah soal penyediaan lahan untuk tempat penyimpanan girder dan relokasi menara SUTET milik PLN.

Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga diperkirakan bakal mundur dari target awal pada kuartal II tahun 2021. Namun, meski operasional bakal mundur, Chandra memastikan operasional kereta cepat tidak akan mundur dari tahun 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement