Selasa 01 Oct 2019 13:33 WIB

Sampai September, Jumlah Wisman Sudah Lebih 10 Juta

Kenaikan jumlah wisman tak lepas dari faktor peak season.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Dua orang wisatawan asing tiba di terminal kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2019).
Foto: Antara/Fauzan
Dua orang wisatawan asing tiba di terminal kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Agustus 2019. Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, jumlah wisman yang datang pada periode Januari hingga Agustus 2019 mencapai 10,87 juta atau naik 2,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 10,58 juta. 

Sebanyak 6,49 juta wisman datang melalui pintu masuk transportasi udara. Sedangkan pintu masuk laut sebanyak 2,80 juta dan pintu masuk darat sebanyak 1,57 juta.

Baca Juga

Untuk wisman yang datang pada Agustus 2019, kata dia, sebanyak 1,56 juta atau naik 2,94 persen pada Agustus 2018 yang sebanyak 1,51 juta wisman.

Suhariyanto menjelaskan kenaikan jumlah wisman tak lepas dari faktor peak season yang biasa terjadi pada Juni hingga Agustus. "Trennya memang meningkat setiap memasuki Juni sampai Agustus karena peak season di mana musim liburan dan cuti di Amerika, Kanada, dan Eropa," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/10).

Menurut dia, siklus kunjungan wisman akan menurun begitu memasuki November dan kembali meningkat menjelang akhir tahun. "Kita masih punya pekerja rumah untuk mencapai jumlah wisman yang ditargetkan pada akhir tahun," ucap dia.

Suhariyanto menyebut, asal negara wisman masih didominasi warga negara Malaysia, Cina, Singapura, Australia, dan Timor Leste. Meski begitu, dia katakan, mulai terdapat peningkatan jumlah wisman asal Amerika Serikat (AS) dan Filipina yang masing-masing mengalami kenaikan 29,7 persen dan 16 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement